Indef: Utang BUMN Ribuan Triliun, Setoran ke Negara Hanya Seupil

Rabu, 24 Maret 2021 - 21:18 WIB
loading...
Indef: Utang BUMN Ribuan...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ekonom senior Institute for Develompent of Economic and Finance (Indef) Didik J Rachbini menilai, laba yang disetorkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada negara tercatat sedikit. Namun di sisi lain, perseroan pelat merah mencatatkan utang hingga ribuan triliun. "BUMN ini memberikan laba ke pemerintah, utangnya ribuan triliun, setoran labanya itu seupil," ujar Didik dalam diskusi virtual, Rabu (24/3/2021).

Dia merinci, laba paling tinggi disetor oleh PT Bank BRI (Persero) sebesar sebesar Rp11 triliun. Kemudian PT Telkom Indonesia (Persero) senilai Rp8 triliun, disusul PT Bank BNI (Persero) Rp2 triliun.



"Pupuk subsidinya Rp30 triliun, perolehan labanya Rp1 triliun. Jadi BUMN ini saya kira antara diperlukan dan tidak diperlukan. Diperlukannya karena dia mengeksekusi kegiatan ekonomi, tapi beban utangnya sangat banyak. Kalau BUMN diberikan mandat, main embat aja, perkara resikonya urusan belakangan. Kita siap-siap saja presiden berikutnya menerima tumpukan utang yang sangat besar,” kata dia.

Secara agregat, utang BUMN mencapai Rp2.140 triliun pada kuartal III/2020. Jumlah itu tidak saja menyangkut utang luar negeri (ULN), tapi juga terkait liabilitas yang menjadi tanggung jawab BUMN.



Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Januari 2021 mencapai USD420,7 miliar atau sekitar Rp5.889,8 triliun. Jumlah ini naik dari posisi Desember 2020 yang tercatat USD417,5 miliar dolar. Utang tersebut terdiri dari utang sektor publik (pemerintah dan bank sentral) sebesar USD213,6 miliar dan sektor swasta (termasuk BUMN) USD207,1 miliar.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1338 seconds (0.1#10.140)