Sandiaga Salahuddin Uno Hemat Anggaran Rp342 Miliar, Kemenparekraf Bisa Terus Gercep
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menggelar rapat kerja dengan Komisi X DPR-RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/3/2021). Rapat tersebut membahas dampak pemotongan Anggaran APBN TA 2021 sebesar Rp342.145.794.000.
Usai melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR-RI, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memastikan refocusing dan realokasi belanja Kemenparekraf demi bangkitnya pariwisata tidak akan mengurangi kinerja kementerian.
Pagu DIPA Kemenparekraf TA 2021 awalnya sebesar Rp4.907.148.382.000 kemudian dilakukan penghematan sebesar 6,97%. Penghematan anggaran tersebut dilakukan pemerintah melalui Kementerian Keuangan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19, dukungan anggaran perlindungan sosial, menyelamatkan lapangan kerja, hingga mempercepat pemulihan Parekraf.
Menparekraf menjelaskan, beberapa hal terkait pemotongan anggaran APBN TA 2021 dan juga melaporkan kinerja pengembangan destinasi wisata.
“Pertama adalah terkait pemotongan anggaran APBN yang berhasil kami hemat hingga Rp342 miliar untuk tahun 2021 ini, dimanfaatkan untuk mempercepat penangangan covid-19. Penghematan ini berupa pengurangan belanja modal (prasarana internal), pengurangan belanja perjalanan dinas, paket rapat di luar kantor, dan pengurangan penggunaan jasa konsultan atau narasumber untuk pelaksanaan kegiatan,” ungkap Sandi.
Lalu, terkait pengembangan destinasi wisata, kami ingin memastikan bahwa Desa Wisata terintegrasi dan terlibat di dalamnya. Dengan Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi, masyarakat di desa wisata harus merasakan betul dampak dari segi ekonominya, dimana peluang usaha dan lapangan kerja semakin terbuka untuk masyarakatnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menjelaskan, revitalisasi destinasi dan peningkatan kepercayaan pasar sangat penting untuk menciptakan rasa aman berwisata di Indonesia.
“Hal ini bisa dicapai melalui program vaksinasi, perluasan sertifikasi CHSE, serta peningkatan kemampuan SDM Parekraf dan melalui percepatan program vaksinasi dan penciptaan herd immunity pada destinasi prioritas, perluasan sertifikasi CHSE serta re-skilling dan up-skilling pekerja Parekraf,” jelas Angela.
Usai melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR-RI, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memastikan refocusing dan realokasi belanja Kemenparekraf demi bangkitnya pariwisata tidak akan mengurangi kinerja kementerian.
Pagu DIPA Kemenparekraf TA 2021 awalnya sebesar Rp4.907.148.382.000 kemudian dilakukan penghematan sebesar 6,97%. Penghematan anggaran tersebut dilakukan pemerintah melalui Kementerian Keuangan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19, dukungan anggaran perlindungan sosial, menyelamatkan lapangan kerja, hingga mempercepat pemulihan Parekraf.
Menparekraf menjelaskan, beberapa hal terkait pemotongan anggaran APBN TA 2021 dan juga melaporkan kinerja pengembangan destinasi wisata.
“Pertama adalah terkait pemotongan anggaran APBN yang berhasil kami hemat hingga Rp342 miliar untuk tahun 2021 ini, dimanfaatkan untuk mempercepat penangangan covid-19. Penghematan ini berupa pengurangan belanja modal (prasarana internal), pengurangan belanja perjalanan dinas, paket rapat di luar kantor, dan pengurangan penggunaan jasa konsultan atau narasumber untuk pelaksanaan kegiatan,” ungkap Sandi.
Lalu, terkait pengembangan destinasi wisata, kami ingin memastikan bahwa Desa Wisata terintegrasi dan terlibat di dalamnya. Dengan Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi, masyarakat di desa wisata harus merasakan betul dampak dari segi ekonominya, dimana peluang usaha dan lapangan kerja semakin terbuka untuk masyarakatnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo menjelaskan, revitalisasi destinasi dan peningkatan kepercayaan pasar sangat penting untuk menciptakan rasa aman berwisata di Indonesia.
“Hal ini bisa dicapai melalui program vaksinasi, perluasan sertifikasi CHSE, serta peningkatan kemampuan SDM Parekraf dan melalui percepatan program vaksinasi dan penciptaan herd immunity pada destinasi prioritas, perluasan sertifikasi CHSE serta re-skilling dan up-skilling pekerja Parekraf,” jelas Angela.
(akr)