Dari Secarik Kertas, 2 atau 3 Tahun Lagi Kendaraan Listrik Bakal Diproduksi

Jum'at, 26 Maret 2021 - 20:35 WIB
loading...
Dari Secarik Kertas, 2 atau 3 Tahun Lagi Kendaraan Listrik Bakal Diproduksi
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan produksi kendaraan listrik akan segera direalisasikan pada 2022 atau 2023 mendatang. Meski pendirian Indonesia Battery Holding (IBH) atau Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai pengelolanya sudah diresmikan, konsorsium beranggotakan empat perseroan negara itu masih di atas kertas. ( Baca juga: Gede juga! Investasi Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Capai Rp238 Triliun )

"Ini belum selesai. Baru kertas doang. Ini diharapkan implementasi terbukti di 2022 dan 2023 tentu namanya hasil produksi darinya sendiri,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat (26/3/2021).

IBH sendiri merupakan konsorsium BUMN yang dibentuk untuk mengembangkan ekosistem industri baterai kendaraan listrik secara terintegrasi dari hulu ke hilir.

Holding itu terdiri dari Mining and Industry Indonesia atau MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, dengan masing-masing kepemilikan saham 25 persen. IBH sendiri akan difokuskan pada rantai pasok (value chain) baterai listrik.

"Tujuan utama supaya kekuatan di hulu-hilir bisa disatukan, makanya keempat BUMN bentuk IBC yang masing masing bagian supply chain industry battery ini akan ada joint venture itu akan dilakukan," tutur dia.

Pabrik pembuatan kendaraan listrik itu akan didesain secara terintegrasi mulai dari mining, smelting, kemudian produksi prekursor, hingga battery pack, hingga ekosistem kendaraan listrik benar-benar berjalan. Dalam proses ini, IBH akan terlibat dari hulu hingga hilir. ( Baca juga: Pastikan Tak Ada Impor hingga Juni, Jokowi Janji Serap Beras Petani )

"Kita enggak hanya bangun pabrik dan turunannya, tapi pastikan ekosistem mobil listrik jalan. Sampai hari ini banyak kepala daerah seperti di beberapa di luar negeri, London, hanya memperbolehkan (menggunakan) mobil listrik di beberapa titik. Kemarin kami kunjungi di Bali sudah putuskan hanya kendaraan bus listrik yang bisa diparkirkan di daerah tertentu, ada keberpihakan daripada pemda," katanya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1577 seconds (0.1#10.140)