OJK Bujuk Bank Asing untuk Salurkan Kredit
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DK OJK Wimboh Santoso meyakinkan perwakilan Perhimpunan Bank-Bank Internasional Indonesia (PERBINA) agar optimistis menyalurkan kredit di Indonesia. Pasalnya, hingga Januari 2021 pertumbuhan kredit bank swasta masih minus 5%, bahkan untuk bank asing kreditnya masih minus 25% (yoy). ( Baca juga:Erick Thohir Bidik Holding BUMN Jasa Survey Masuk 5 Besar di Asia )
"Dalam pertemuan itu saya menyampaikan bahwa OJK senantiasa menerima masukan dari industri perbankan serta siap untuk mengambil kebijakan yang diperlukan dalam mendukung pemulihan ekonomi termasuk kinerja perbankan," ujar Wimboh di Jakarta (30/3/2021).
Kemudian dengan pemberian vaksinasi secara masif ke berbagai penjuru daerah serta efektivitas vaksin menjadi kunci penting pemulihan ekonomi nasional. "Sampai dengan saat ini, pemulihan ekonomi mulai bergerak ke arah yang positif dengan beberapa indikator ekonomi bergerak naik," katanya.
OJK bersinergi bersama pemerintah dan Bank Indonesia menetapkan rangkaian kebijakan yang bersifat antisipatif, extraordinary, dan akomodatif. Serta forward looking untuk menahan pelemahan ekonomi lebih jauh dan menghindari gangguan stabilitas sistem keuangan.
OJK telah mengeluarkan kebijakan stimulus lanjutan di tahun 2021 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor jasa keuangan. Relaksasi temporer terhadap kebijakan prudensial tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit yang lebih cepat dengan mempertimbangkan adanya unsur idiosyncratic pada sektor jasa keuangan. ( Baca juga:Tembak Petugas Jaga, Perampok Gasak Rp300 Juta di BRI Kukun Tangerang )
"Kami optimistis bahwa pada tahun 2021, kinerja perbankan dapat tumbuh dengan sehat dan kuat dalam menghadapi tekanan serta dapat berkontribusi optimal untuk mewujudkan pemulihan ekonomi nasional," tambahnya.
"Dalam pertemuan itu saya menyampaikan bahwa OJK senantiasa menerima masukan dari industri perbankan serta siap untuk mengambil kebijakan yang diperlukan dalam mendukung pemulihan ekonomi termasuk kinerja perbankan," ujar Wimboh di Jakarta (30/3/2021).
Kemudian dengan pemberian vaksinasi secara masif ke berbagai penjuru daerah serta efektivitas vaksin menjadi kunci penting pemulihan ekonomi nasional. "Sampai dengan saat ini, pemulihan ekonomi mulai bergerak ke arah yang positif dengan beberapa indikator ekonomi bergerak naik," katanya.
OJK bersinergi bersama pemerintah dan Bank Indonesia menetapkan rangkaian kebijakan yang bersifat antisipatif, extraordinary, dan akomodatif. Serta forward looking untuk menahan pelemahan ekonomi lebih jauh dan menghindari gangguan stabilitas sistem keuangan.
OJK telah mengeluarkan kebijakan stimulus lanjutan di tahun 2021 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor jasa keuangan. Relaksasi temporer terhadap kebijakan prudensial tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit yang lebih cepat dengan mempertimbangkan adanya unsur idiosyncratic pada sektor jasa keuangan. ( Baca juga:Tembak Petugas Jaga, Perampok Gasak Rp300 Juta di BRI Kukun Tangerang )
"Kami optimistis bahwa pada tahun 2021, kinerja perbankan dapat tumbuh dengan sehat dan kuat dalam menghadapi tekanan serta dapat berkontribusi optimal untuk mewujudkan pemulihan ekonomi nasional," tambahnya.
(uka)