Erick Thohir Bidik Holding BUMN Jasa Survey Masuk 5 Besar di Asia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan Holding BUMN Jasa Survey bisa menjadi top 5 insurance company di Asia dalam 5 tahun ke depan. Saat ini proses pembentukannya terus dimatangkan.
Holding Jasa Survey tersebut terdiri dari PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Sucofindo (Persero), dan PT Surveyor Indonesia (Persero). "Diharapkan dengan terbentuknya holding ini kelak Indonesia dapat bersaing mutlak menjadi top 5 insurance company di Asia dalam 5 tahun ke depan," ujar Erick, Selasa (30/3/2021).
Saat ini proses digitalisasi integrasi ketiga perseroan negara terus dibidik. Pada Sabtu 29 Maret 2021 lalu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia terkait sinergi pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Ruang lingkup kerja sama tersebut juga meliputi pemanfaatan jasa telekomunikasi dan informasi, termasuk konektivitas digital, platform digital dan layanan digital yang dikelola dan dikembangkan oleh kedua belah pihak.
Pemanfaatan digitalisasi bagi holding bertujuan untuk pengembangan inovasi dan riset bersama guna mendukung dan mensyukseskan program pemerintah dalam membangun Satu Data Indonesia.
Selain itu juga untuk pengembangan arsitektur sistem informasi, implementasi, dan pembuatan program-program aplikasi yang mendukung operasional BKI secara transparan, akurat dan efektif, serta aspek kerja sama lain yang dipandang perlu secara sinergis yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Edi Witjara menyebut, pihaknya siap mendukung Holding Jasa Survey melalui penyediaan solusi digital platform layanan Shared Service Operation (SSO).
Dukungan itu pun sesuai dengan arahan Kementerian BUMN untuk implementasi global shared service dan ERP Business planning and consolidation pada BUMN Holding.
“Dengan infrastruktur, platform, dan layanan digital yang dimiliki, kami berkomitmen sepenuhnya mendukung pengembangan digitalisasi core business BKI yaitu Testing, Inspection, dan Certification atau yang disingkat dengan TIC, serta roadmap BKI ke depan," kata Edi.
Holding Jasa Survey tersebut terdiri dari PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Sucofindo (Persero), dan PT Surveyor Indonesia (Persero). "Diharapkan dengan terbentuknya holding ini kelak Indonesia dapat bersaing mutlak menjadi top 5 insurance company di Asia dalam 5 tahun ke depan," ujar Erick, Selasa (30/3/2021).
Saat ini proses digitalisasi integrasi ketiga perseroan negara terus dibidik. Pada Sabtu 29 Maret 2021 lalu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia terkait sinergi pemanfaatan sumber daya perusahaan.
Ruang lingkup kerja sama tersebut juga meliputi pemanfaatan jasa telekomunikasi dan informasi, termasuk konektivitas digital, platform digital dan layanan digital yang dikelola dan dikembangkan oleh kedua belah pihak.
Pemanfaatan digitalisasi bagi holding bertujuan untuk pengembangan inovasi dan riset bersama guna mendukung dan mensyukseskan program pemerintah dalam membangun Satu Data Indonesia.
Selain itu juga untuk pengembangan arsitektur sistem informasi, implementasi, dan pembuatan program-program aplikasi yang mendukung operasional BKI secara transparan, akurat dan efektif, serta aspek kerja sama lain yang dipandang perlu secara sinergis yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Edi Witjara menyebut, pihaknya siap mendukung Holding Jasa Survey melalui penyediaan solusi digital platform layanan Shared Service Operation (SSO).
Dukungan itu pun sesuai dengan arahan Kementerian BUMN untuk implementasi global shared service dan ERP Business planning and consolidation pada BUMN Holding.
“Dengan infrastruktur, platform, dan layanan digital yang dimiliki, kami berkomitmen sepenuhnya mendukung pengembangan digitalisasi core business BKI yaitu Testing, Inspection, dan Certification atau yang disingkat dengan TIC, serta roadmap BKI ke depan," kata Edi.
(ind)