Berikut Jawaban BEI Soal Rencana BPJamsostek Kurangi Porsi Saham

Rabu, 31 Maret 2021 - 20:47 WIB
loading...
Berikut Jawaban BEI...
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) berencana mengurangi porsi saham dalam portofolio investasi pengelolaan Jaminan Hari Tua (JHT). Direktur Utama BP Jamsostek, Anggoro Eko Cahyono mengatakan, porsi saham dan reksa dana mencapai 23,8 persen dari nilai investasi JHT yang dikelola dan porsi ini bakal dikurangi dan dialihkan ke instrumen investasi lain.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono W Widodo mengatakan, pihaknya menghargai keputusan yang dilakukan pihak mana pun mengenai kebijakan investasi di pasar modal.

"Kebijakan investasi dari para pengelola dana publik adalah kebijakan yang independen dan bursa menghargai keputusan dari para pengelola/manajer investasi tersebut," ujar Laksono dalam keterangan tertulis, Rabu (31/3/2021).



Mengenai data transaksi investasi BP Jamsostek di BEI, Laksono menyebut bahwa pihaknya tidak bisa membuka data tersebut kepada publik. "Silahkan ditanyakan ke BPJS TK karena ini bukan data publik yang bisa kami sebarkan ke publik," kata dia.

Dia juga tidak menyebutkan secara detil mengenai dampak dari pengurangan saham dan reksa dana BP Jamsostek terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), mengingat dana yang dikelola lembaga tersebut cukup besar. "Besar dana kelolaannya tapi sebagian besar di efek bersifat hutang pemerintah dan swasta dan juga deposito," ucapnya.

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2019 yang diaudit, dana investasi BP Jamsostek untuk JHT sebesar Rp312 triliun atau 74 persen dari total dana kelolaan. Pada periode tersebut, imbal hasil (return) investasi mencapai Rp29 triliun.



Adapun komposisi investasi BP Jamsostek terbesar ada di obligasi sebesar 65 persen. Lalu kedua ada di saham 14 persen dan terakhir di deposito sebesar 12 persen. Lalu apa saja saham-saham yang dikoleksi BP Jamsostek? Pada 2019, nilai investasi BP Jamsostek di saham sebesar Rp4,6 triliun dengan rincian pihak berelasi (BUMN) Rp1,7 triliun dan pihak ketiga (nonBUMN) Rp2,9 triliun.

Berikut daftar kode saham plus biaya perolehan dikutip dari laporan keuangan 2019:

BUMN

1. ANTM Rp179 miliar
2. BMRI Rp216 miliar
3. BBNI Rp135 miliar
4. BBRI Rp196 miliar
5. BBTN Rp70 miliar
6. JSMR Rp40 miliar
7. KRAS Rp37 miliar
8. PGAS Rp465 miliar
9. SMGR Rp126 miliar
10. PTBA Rp12 miliar
11. TLKM Rp193 miliar
12. TINS Rp4 miliar
13. WIKA Rp35 miliar

Non BUMN

1. ADRO Rp3 miliar
2. AALI Rp44 miliar
3. ASII Rp201 miliar
4. BBCA Rp126 miliar
5. BSDE Rp5 miliar
6. ITMG Rp94 miliar
7. ICBP Rp60 miliar
8. INDF Rp47 miliar
9. KLBF Rp95 miliar
10. LSIP Rp79 miliar
11. SIMP Rp28 miliar
12. UNVR Rp236 miliar
13. UNTR Rp93 miliar
14. INCO Rp113 miliar
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0994 seconds (0.1#10.140)