Menko Airlangga Ajak Akademisi dan Masyarakat Kawal Efektivitas Program PEN dan UMKM

Jum'at, 02 April 2021 - 14:57 WIB
loading...
Menko Airlangga Ajak Akademisi dan Masyarakat Kawal Efektivitas Program PEN dan UMKM
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak akademisi dan masyarakat sipil untuk ikut berpartisipasi mengawal implementasi berbagai paket kebijakan pemulihan ekonomi. Foto/Dok
A A A
SEMARANG - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengajak akademisi dan masyarakat sipil untuk ikut berpartisipasi mengawal implementasi berbagai paket kebijakan pemulihan ekonomi . Menurutnya, Pemerintah membutuhkan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan khususnya dari akademisi dan masyarakat sipil untuk memastikan seluruh kebijakan dapat terlaksana dengan baik.

“Bagaimanapun dukungan kepercayaan masukan dan partisipasi publik menjadi faktor pendukung yang utama demi suksesnya berbagai kebijakan dan program pemerintah,” ujar Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 Dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).



Hal itu diungkapkannya saat menjadi keynote speaker dalam Safari Diskusi Kampus, yang bertajuk Strategi Pemulihan Ekonomi Nasional 2021: Penguatan UMKM untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Daerah di Universitas Wahid Hasyim Semarang.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan melalui kolaborasi dengan kampus dan masyarakat sipil diharapkan dapat mendatangkan manfaat serta mampu menampung aspirasi masyarakat.

“Dialog dengan publik tidak hanya menjadi dibutuhkan untuk sosialisasi kebijakan pemerintah, tapi juga untuk mendapat input serta pengawasan publik pelaksanaan berbagai program pemerintah," jelas Airlangga.

Hadir dalam acara ini Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin, mengatakan bahwa pemerintah semakin fokus pada upaya penguatan UMKM dalam sejumlah kebijakan pemulihan ekonominya. Pasalnya, mayoritas UMKM merasakan dampak yang cukup besar akibat pandemi.

“Sekitar 82,9 persen UMKM merasakan dampak negatif dari pandemi ini. Jadi hanya sebanyak 5,9 persen yang mengalami pertumbuhan positif,” ujar Rudy.

Menurut Rudy, UMKM yang masih mengalami pertumbuhan positif selama pandemi didukung oleh pemanfaatan digitalisasi. Oleh karena itu, pemerintah mendorong pelaku usaha untuk melakukan percepatan transformasi digital.



Disamping itu, Rektor Universitas Wahid Hasyim, Mahmutarom Harun Rasyid, menyambut baik diselenggarakannya safari diskusi kampus yang diinisiasi oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Ia mendukung upaya pemerintah yang berniat untuk memperkuat pemulihan sektor UMKM.

“Kondisi pandemi ini harus dianggap menjadi tantangan yang harus ditaklukan oleh negara dan masyarakat. Dengan soliditas berbagai unsur masyarakat untuk terlibat mendukung program pemerintah maka diharapkan kita bisa melakukan lompatan-lompatan yang lebih baik. Khususnya di bidang UMKM di mana terdapat mayoritas pelaku usaha masyarakat tengah berjuang untuk bangkit kembali,” ujarnya.

Hadir juga dalam diskusi ini, Ketua Yayasan Wahid Hasyim Noor Ahmad, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Hasan, Sekretaris Eksekutif I KPCPEN Raden Pardede, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo, dan Wakil Ketua KADIN Kota Semarang Zhakiah Joban.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1390 seconds (0.1#10.140)