Inilah 25 Kabupaten Produsen Beras Terbesar Indonesia, Indramayu di Urutan Pertama
loading...
A
A
A
Keempat, Kabupaten Banyuasin memiliki luas panen padi 211.187 ha dengan produksi padi 917.157 ton GKG atau setara beras 526.173 ton. Kelima, Kabupaten Lamongan dengan luas panen 148.031 ha yang menghasilkan 886.061 ton GKG atau setara 508.333 ton beras. Keenam, Kabupaten Ngawi dengan luas panen 125.908 ha menghasilkan padi 837.773 ton GKG atau setara 480.630 ton beras.
(Baca juga:Produksi Padi Tak Terpengaruh Corona, Stok Beras Purwakarta Aman)
Ketujuh, Kabupaten Grobogan dengan luas panen 131.930 ha menghasilkan padi 806.139 ton GKG atau setara 462.482 ton beras. Kedelapan, Kabupaten Cilacap dengan luas panen 117.627 ha menghasilkan 793.907 ton GKG atau setara 455.464 ton beras.
Kesembilan, Kabupaten Bone dengan luas panen 164.096 ha menghasilkan 771.447 ton GKG atau setara 442.579 ton beras. Kesepuluh, Kabupaten Bojonegoro dengan luas panen 135.635 ha menghasilkan 728.915 ton GKG atau setara 418.179 ton beras.
(Baca juga:Masuki Masa Panen Raya, Kementan Sebut Harga Gabah Anjlok)
(11) Kabupaten Sragen, produksi berasnya 410.111 ton. (12), Kabupaten Demak, produksinya 378.106 ton beras. (13) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, 363.512 ton beras. (14) Cianjur, 357.411 ton beras. (15) Lampung Tengah, 343.710 ton beras. (16) Pati, 340.204 ton beras. (17) Jember, 338.634 ton beras. (18) Wajo, 326.919 ton beras. (19) Majalengka, 324.906 ton beras. (20) Ogan Komering Ilir, 301.318 ton beras. (21) Sukabumi, 299.161 ton beras. (22) Pinrang, 296.528 ton beras. (23) Tuban, 290.897 ton beras. (24) Bekasi, 289.204 ton beras dan peringkat (25) adalah Kabupaten Cirebon dengan produksi berasnya 285.175 ton.
Sebelumnya Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan berkomitmen untuk meningkatkan produksi dengan melakukan peningkatan luas tanam dengan pengembangan lahan rawa. Pendekatanya adalah berbasis teknologi modern dan kelembagaan korporasi.
“Petani terus kita dorong untuk meningkatkan produksi tentu kita berikan benih unggul sehingga ke depan harapannya kesejahteraan petani bisa semakin meningkat. Pemerintah juga menyediakan KUR bagi petani,” tutur Syahrul.
(Baca juga:Produksi Padi Tak Terpengaruh Corona, Stok Beras Purwakarta Aman)
Ketujuh, Kabupaten Grobogan dengan luas panen 131.930 ha menghasilkan padi 806.139 ton GKG atau setara 462.482 ton beras. Kedelapan, Kabupaten Cilacap dengan luas panen 117.627 ha menghasilkan 793.907 ton GKG atau setara 455.464 ton beras.
Kesembilan, Kabupaten Bone dengan luas panen 164.096 ha menghasilkan 771.447 ton GKG atau setara 442.579 ton beras. Kesepuluh, Kabupaten Bojonegoro dengan luas panen 135.635 ha menghasilkan 728.915 ton GKG atau setara 418.179 ton beras.
(Baca juga:Masuki Masa Panen Raya, Kementan Sebut Harga Gabah Anjlok)
(11) Kabupaten Sragen, produksi berasnya 410.111 ton. (12), Kabupaten Demak, produksinya 378.106 ton beras. (13) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, 363.512 ton beras. (14) Cianjur, 357.411 ton beras. (15) Lampung Tengah, 343.710 ton beras. (16) Pati, 340.204 ton beras. (17) Jember, 338.634 ton beras. (18) Wajo, 326.919 ton beras. (19) Majalengka, 324.906 ton beras. (20) Ogan Komering Ilir, 301.318 ton beras. (21) Sukabumi, 299.161 ton beras. (22) Pinrang, 296.528 ton beras. (23) Tuban, 290.897 ton beras. (24) Bekasi, 289.204 ton beras dan peringkat (25) adalah Kabupaten Cirebon dengan produksi berasnya 285.175 ton.
Sebelumnya Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan berkomitmen untuk meningkatkan produksi dengan melakukan peningkatan luas tanam dengan pengembangan lahan rawa. Pendekatanya adalah berbasis teknologi modern dan kelembagaan korporasi.
“Petani terus kita dorong untuk meningkatkan produksi tentu kita berikan benih unggul sehingga ke depan harapannya kesejahteraan petani bisa semakin meningkat. Pemerintah juga menyediakan KUR bagi petani,” tutur Syahrul.
(dar)