Sektor Logistik Diprediksi Bakal Tumbuh 7% Tahun ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengestimasi aktivitas bisnis logistik pada tahun 2021, diharapkan bisa tumbuh mencapai 7 persen. Kendati begitu, estimasi pertumbuhan tersebut tentunya masih belum sesuai yang diharapkan jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan tahun-tahun sebelum adanya Pandemi Covid-19 yang rerata bisa diatas 10 persen.
Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, mengungkapkan kondisi bisnis logistik pada triwulan pertama tahun 2021 ini mengalami pertumbuhan terutama ditopang oleh Konsumsi. Kitapun melihat Investasi sudah masuk kembali karena ada rasa optimistis dimana vaksinasi Covid 19 sudah berjalan.
"Sebagai pelaku bisnis logistik, kita berharap hal ini dapat terus ketingkat yang lebih baik.Tentunya belum sesuai yang kita harapkan tapi pertumbuhan di Logistik kita harapkan di akhir tahun 2021 bisa sekitar 7â„…," ujarnya, Senin (5/4/2021).
Dia mengungkapkan, pada hakekatnya bahwa pertumbuhan industri logistik ditopang oleh konsumsi dan investasi. Oleh karenanya, meskipun kondisi Pandemi belum juga usai sampai sekarang ini, namun sektor logistik masih bisa bergerak tumbuh lantaran masuk dalam 11 sektor yang diijinkan tetap berjalan.
"Kecendrungan tumbuhnya bidang Logistik telah terlihat di semester akhir tahun 2020 lalu. Kendati pastinya belum kembali kepada titik sebelum Pandemi terjadi. Disisi lain kitapun masih menghadapi permasalahan sulitnya mendapatkan kontainer 20 feet khususnya untuk eksport yang bukan saja Indonesia tapi terjadi hampir di seluruh dunia," ucap Yukki yang juga menjabat Chairman Asean Federation of Freigt Forwarders Association (AFFA).
Dia mengemukakan, optimismtis pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini, juga menjadi angin segar bagi pelaku usaha logistik. Sebagaimana diketahui, Pemerintah mengeluarkan proyeksi optimistis untuk perekonomian nasional di Triwulan I tahun 2021 meskipun pertumbuhan ekonomi pada Triwulan IV 2020 terkontraksi sebesar (minus) 2,19% (y-on-y) dan membaik dari pertumbuhan Triwulan III 2020 sebesar (minus) 3,49% (y-on-y).
Seperti dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah menargetkan perekonomian RI akan tumbuh 4,5 - 5,5% tahun ini. Dengan proyeksi Triwulan I tahun 2021 diperkirakan tumbuh 1,6% sampai 2,1%. Reboundnya ekonomi Indonesia setelah mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen (c-to-c) dibandingkan tahun 2019 karena didukung peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.
Proyeksi ini sejalan dengan outlook beberapa lembaga internasional, seperti World Bank, OECD, ADB dan IMF. Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa laju pertumbuhan lapangan usaha transportasi dan pergudangan atau logistik pada Triwulan IV 2020 (y-on-y) mengalami kontraksi sebesar (minus) 13,42 persen.
Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, mengungkapkan kondisi bisnis logistik pada triwulan pertama tahun 2021 ini mengalami pertumbuhan terutama ditopang oleh Konsumsi. Kitapun melihat Investasi sudah masuk kembali karena ada rasa optimistis dimana vaksinasi Covid 19 sudah berjalan.
"Sebagai pelaku bisnis logistik, kita berharap hal ini dapat terus ketingkat yang lebih baik.Tentunya belum sesuai yang kita harapkan tapi pertumbuhan di Logistik kita harapkan di akhir tahun 2021 bisa sekitar 7â„…," ujarnya, Senin (5/4/2021).
Dia mengungkapkan, pada hakekatnya bahwa pertumbuhan industri logistik ditopang oleh konsumsi dan investasi. Oleh karenanya, meskipun kondisi Pandemi belum juga usai sampai sekarang ini, namun sektor logistik masih bisa bergerak tumbuh lantaran masuk dalam 11 sektor yang diijinkan tetap berjalan.
"Kecendrungan tumbuhnya bidang Logistik telah terlihat di semester akhir tahun 2020 lalu. Kendati pastinya belum kembali kepada titik sebelum Pandemi terjadi. Disisi lain kitapun masih menghadapi permasalahan sulitnya mendapatkan kontainer 20 feet khususnya untuk eksport yang bukan saja Indonesia tapi terjadi hampir di seluruh dunia," ucap Yukki yang juga menjabat Chairman Asean Federation of Freigt Forwarders Association (AFFA).
Dia mengemukakan, optimismtis pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini, juga menjadi angin segar bagi pelaku usaha logistik. Sebagaimana diketahui, Pemerintah mengeluarkan proyeksi optimistis untuk perekonomian nasional di Triwulan I tahun 2021 meskipun pertumbuhan ekonomi pada Triwulan IV 2020 terkontraksi sebesar (minus) 2,19% (y-on-y) dan membaik dari pertumbuhan Triwulan III 2020 sebesar (minus) 3,49% (y-on-y).
Seperti dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pemerintah menargetkan perekonomian RI akan tumbuh 4,5 - 5,5% tahun ini. Dengan proyeksi Triwulan I tahun 2021 diperkirakan tumbuh 1,6% sampai 2,1%. Reboundnya ekonomi Indonesia setelah mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen (c-to-c) dibandingkan tahun 2019 karena didukung peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.
Proyeksi ini sejalan dengan outlook beberapa lembaga internasional, seperti World Bank, OECD, ADB dan IMF. Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa laju pertumbuhan lapangan usaha transportasi dan pergudangan atau logistik pada Triwulan IV 2020 (y-on-y) mengalami kontraksi sebesar (minus) 13,42 persen.