Terungkap! Turis Asing ke RI 20% Wisatawan Muslim
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebelum pandemi Covid-19 muncul, kunjungan wisatawan muslim di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Diketahui, sejak pemerintah mulai mengembangkan wisata halal atau ramah muslim pada tahun 2016, di tahun 2019 sekitar 20% dari 14,92 juta turis asing yang datang ke Indonesia merupakan wisatawan muslim.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, di kondisi pandemi seperti saat ini adalah masa yang paling sulit bagi masyarakat yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Dalam masa pandemi Covid-19 ini dari total 34 juta masyarakat yang menggantungkan dirinya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kita melihat bahwa restriksi perjalanan di seluruh negara mengakibatkan jumlah wisatawan mancanegara drop hampir 75%. Dari 16,1 juta menjadi hanya 4 juta di tahun 2020,” ungkapnya dalam acara IDX Channel Sharia Fair 2021 Sesi IV, Selasa (6/4/2021).
Sandiaga menjelaskan, wisatawan muslim didominasi oleh Malaysia dan Singapura. Sementara itu, jumlah penurunan wisatawan muslim ini hampir bersimetris dengan jumlah penurunan wisatawan seluruh negeri.
Lanjut dia, ekosistem pariwisata halal Indonesia bisa menggunakan kesempatan ini untuk berbenah. Menurut Sandiaga, pandemi Covid-19 ini memberikan kesempatan untuk meluruskan persepsi bahwa pariwisata halal adalah extension of service atau peningkatan dan perluasan layanan.
“Seperti layanan produk ekonomi kreatif dan bukan zonasi. Tetapi adalah perluasan dari layanan untuk para pelaku wisata yang menginginkan muslim friendly services,” kata dia.
Sementara itu, Sandiaga menilai, Indonesia semakin mampu untuk menyiapkan layanan-layanan yang dibutuhkan oleh wisatawan muslim. Kata dia, Indonesia mampu untuk memperluas pasar dan menjangkau originasi-originasi yang selama ini belum tersentuh oleh destinasi wisata di Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, di kondisi pandemi seperti saat ini adalah masa yang paling sulit bagi masyarakat yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Dalam masa pandemi Covid-19 ini dari total 34 juta masyarakat yang menggantungkan dirinya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kita melihat bahwa restriksi perjalanan di seluruh negara mengakibatkan jumlah wisatawan mancanegara drop hampir 75%. Dari 16,1 juta menjadi hanya 4 juta di tahun 2020,” ungkapnya dalam acara IDX Channel Sharia Fair 2021 Sesi IV, Selasa (6/4/2021).
Sandiaga menjelaskan, wisatawan muslim didominasi oleh Malaysia dan Singapura. Sementara itu, jumlah penurunan wisatawan muslim ini hampir bersimetris dengan jumlah penurunan wisatawan seluruh negeri.
Lanjut dia, ekosistem pariwisata halal Indonesia bisa menggunakan kesempatan ini untuk berbenah. Menurut Sandiaga, pandemi Covid-19 ini memberikan kesempatan untuk meluruskan persepsi bahwa pariwisata halal adalah extension of service atau peningkatan dan perluasan layanan.
“Seperti layanan produk ekonomi kreatif dan bukan zonasi. Tetapi adalah perluasan dari layanan untuk para pelaku wisata yang menginginkan muslim friendly services,” kata dia.
Sementara itu, Sandiaga menilai, Indonesia semakin mampu untuk menyiapkan layanan-layanan yang dibutuhkan oleh wisatawan muslim. Kata dia, Indonesia mampu untuk memperluas pasar dan menjangkau originasi-originasi yang selama ini belum tersentuh oleh destinasi wisata di Indonesia
(nng)