Wow! Pembangkit Nuklir Pertama Mulai Beroperasi di Arab
loading...
A
A
A
DUBAI - Pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Uni Emirat Arab mulai beroperasi secara komersial pada hari Selasa, para pemimpin negara Teluk Arab mengumumkan di Twitter. Pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah di emirat Abu Dhabi adalah pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di dunia Arab dan bagian dari upaya negara penghasil minyak untuk mendiversifikasi bauran energi.
"Megawatt pertama dari pembangkit nuklir Arab pertama telah memasuki jaringan listrik nasional," kata Wakil Presiden Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum di Twitter seperti dilansir dari Reuters, Selasa (6/4/2021).
Penguasa de facto Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed al-Nahyan mengatakan itu adalah tonggak bersejarah bagi negara itu, yang tahun ini merayakan 50 tahun sejak pembentukannya. Pembangunan Barakah menghadapi penundaan karena negara Teluk membangun industri nuklir dari awal. Unit 1 menerima izin operasinya dari regulator nuklir pada tahun 2020, tiga tahun setelah rencana awal yang diharapkan pada tahun 2017.
Agustus lalu, Unit 1 terhubung ke jaringan listrik nasional dan pada Desember mencapai 100% kapasitas daya reaktor selama pengujian. Unit 2 mengeluarkan izin operasi pada Maret tahun ini. Ketika selesai Barakah, yang sedang dibangun oleh Korea Electric Power Corp (KEPCO), akan memiliki empat reaktor dengan kapasitas total 5.600 megawatt (MW) - setara dengan sekitar 25% dari permintaan puncak UEA
"Megawatt pertama dari pembangkit nuklir Arab pertama telah memasuki jaringan listrik nasional," kata Wakil Presiden Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum di Twitter seperti dilansir dari Reuters, Selasa (6/4/2021).
Penguasa de facto Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed al-Nahyan mengatakan itu adalah tonggak bersejarah bagi negara itu, yang tahun ini merayakan 50 tahun sejak pembentukannya. Pembangunan Barakah menghadapi penundaan karena negara Teluk membangun industri nuklir dari awal. Unit 1 menerima izin operasinya dari regulator nuklir pada tahun 2020, tiga tahun setelah rencana awal yang diharapkan pada tahun 2017.
Agustus lalu, Unit 1 terhubung ke jaringan listrik nasional dan pada Desember mencapai 100% kapasitas daya reaktor selama pengujian. Unit 2 mengeluarkan izin operasi pada Maret tahun ini. Ketika selesai Barakah, yang sedang dibangun oleh Korea Electric Power Corp (KEPCO), akan memiliki empat reaktor dengan kapasitas total 5.600 megawatt (MW) - setara dengan sekitar 25% dari permintaan puncak UEA
(nng)