Dampak Eksternal Pengaruhi Kinerja PGN 2020

Sabtu, 10 April 2021 - 18:50 WIB
loading...
Dampak Eksternal Pengaruhi Kinerja PGN 2020
PGN pada 2020 membukukan pendapatan sebesar USD2.885,54 juta atau sekitar Rp42,07 triliun (kurs tengah rata-rata Januari-Desember 2020 Rp14.582/USD).
A A A
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan kode saham PGAS, pada 2020 membukukan pendapatan sebesar USD2.885,54 juta atau sekitar Rp42,07 triliun (kurs tengah rata-rata Januari-Desember 2020 Rp14.582/USD). Dari pendapatan tersebut, PGN mencatat laba pperasi sebesar USD303,71 juta dan Penghasilan Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi (EBITDA) sebesar USD696,85 juta.

Pencapaian tersebut diperoleh melalui upaya Manajemen dalam melakukan improvement dan program efisiensi di berbagai proses bisnis yang mampu menurunkan opex sebesar USD 180,4 juta (Rp2,6 triliun), dibandingkan dengan 2019.

Selain itu, Manajemen juga berhasil menurunkan pengeluaran modal (capital expenditure), salah satunya pada pembangunan pipa minyak Rokan sebesar USD150 juta (Rp2,1 triliun).

Dari perhitungan rasio keuangan, posisi keuangan konsolidasian PGN per 31 Desember 2020, tetap menunjukkan posisi keuangan yang masih baik, dengan total aset sebesar USD7,53 miliar, yang didalamnya termasuk kas dan setara kas sebesar USD1,18 miliar, total liabilitas sebesar USD4,57 miliar, total ekuitas sebesar USD2,96 miliar serta rasio lancar (perbandingan aset lancar dengan liabilitas jangka pendek) sebesar 1,7 kali. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang masih sangat baik.

Untuk Rasio Debt Service (EBITDA/Beban Bunga + Pokok Pinjaman)) sebesar 1,3 kali memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi pembayaran bunga dan pokok pinjaman yang masih mencukupi. Adapun Rasio Debt to Ekuity sebesar 51:49, menunjukkan komposisi capital perusahaan dari debt dan ekuity masih seimbang dan masih lebih rendah dibandingkan loan covenant 70:30 saat ini, sehingga cukup terbuka ruang pendanaan eksternal untuk pengembangan perusahaan.

Direktur Keuangan PGN Arie Nobelta Kaban mengungkapkan bahwa 2020 merupakan tahun penuh tantangan bagi PGN, karena ketidakpastian kondisi global dan nasional akibat pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada kinerja PGN selama 2020.

Meskipun demikian, dalam tahun penuh tantangan, PGN tetap berhasil melaksanakan berbagai penugasan Pemerintah dengan tetap menjaga protokol kesehatan, mengedepankan komitmen Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dan aspek safety. Penugasan yang dilaksanakan PGN, antara lain yang tercantum dalam Kepmen ESDM Nomor 89K/2020 tentang Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk industri tertentu, Kepmen 91K/2020 tentang harga gas untuk pembangkit listrik, Kepmen 13/2019 tentang konversi pembangkit diesel PLN ke gas dan Kepmen 85/2020 tentang penugasan Jargas Rumah Tangga.

Komitmen tersebut dilaksanakan PGN dengan mengalirkan gas bumi untuk industri khusus sebesar 335,9 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD) dan 492,5 BBTUD untuk pelanggan non HGBT. Sedangkan untuk pelaksanaan quick win Kepmen 13, PGN Group telah berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur pipa gas sepanjang 3,7 km untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Mobile Power Plant (MPP) Sorong. Untuk pembangkit listrik di Tanjung Selor dan Nias, PGN telah menyelesaikan kesepakatan bersama dengan PLN.

Komitmen pelaksanaan penugasan Jargas Rumah Tangga di tahun 2020 juga telah dilaksanakan 100 persen dengan penyelesaian sambungan sebanyak 135.286 sambungan rumah tangga. Dengan tambahan sambungan tersebut, saat ini total layanan PGN ke pelanggan rumah tangga menjadi sebanyak 460.516 sambungan yang mengalirkan volume sebesar 73 juta meter kubik.

Arie juga menyampaikan bahwa terkait kinerja keuangan 2020 yang mengalami kerugian, terutama disebabkan oleh faktor ekternal seperti sengketa pajak mengenai PPN pada periode tahun 2012-2013 yang diajukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melalui upaya hukum peninjauan kembali (PK) dan telah terdapat putusan Mahkamah Agung pada Desember 2020 sebesar USD278,4 juta.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)