Arsjad Rasjid: Kadin Mitra Utama Pemerintah Mempercepat Pemulihan Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Pengembangan Pengusaha Nasional, Arsjad Rasjid menyampaikan sejumlah gagasan dalam kesempatan dialog dengan para pengusaha yang tergabung dalam perwakilan asosiasi pengusaha nasional di tengah proses pemilihan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang sedang diikutinya.
Dalam dialog tersebut, Arsjad menekankan, bahwa pentingnya peran Kadin untuk bisa ambil bagian menjadi mitra utama pemerintah guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional di tengah terpaan pandemi Covid-19.
Dalam dialog ini hadir anggota Kabinet, diantaranya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM, Bahlil Lahadalia, Ekonom senior sekaligus Komisaris Bank Mandiri M Chatib Basri, serta turut hadir melalui virtual Deputi bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan daya Saing Setwapres Ahmad Erani Yustika.
Arsjad Rasjid yang juga Calon Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 ini ingin mendengar langsung aspirasi dari para pengusaha yang tergabung dalam perwakilan asosiasi industri di Indonesia mengenai kondisi terkini yang melanda industri tanah air. Hal ini guna merumuskan kebijakan Kadin ke depan dan salah satu isu terhangat yang jadi pembicaraan.
Dimana dia menilai komunikasi antara pemerintah dan swasta harus lebih terkoordinasi dan terstruktur. mendengar aspirasi dari para pengusaha yang tergabung dalam perwakilan asosiasi industri di Indonesia.
“Pandemi ini telah mengubah landscape industri kita. Hampir 30 juta pekerja di Indonesia terdampak oleh pandemi yang juga memberikan dampak berbeda beda terhadap keseluruhan industri. Oleh karenanya dibutuhkan komunikasi yang lebih bersifat apple to apple atau man to man marking,” ujar Arsjad Rasjid kepada SINDOnews.com.
Pria yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk menilai beberapa industri mengalami kontraksi akibat menurunnya permintaan seperti transportasi dan akomodasi, perdagangan dan manufaktur.
Pengusaha kelahiran Jakarta, 16 Maret 1970 ini mengungkapkan bahwa diluar itu, industri yang esensial seperti kesehatan dan pertanian, justru menunjukkan pertumbuhan kuat selama tahun 2020. Penguatnya didorong peningkatan produksi terutama, tanaman pangan dan sayuran.
“Jadi memang dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19 berbeda-beda pada setiap industri, sehingga memerlukan penanganan dan stimulus ekonomi yang berbeda pula. Ini tentunya memerlukan kolaborasi dengan asosiasi yang terkait langsung menghadapi permasalahan industri sehari hari,” terang Arsjad.
Dalam dialog tersebut, Arsjad menekankan, bahwa pentingnya peran Kadin untuk bisa ambil bagian menjadi mitra utama pemerintah guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional di tengah terpaan pandemi Covid-19.
Dalam dialog ini hadir anggota Kabinet, diantaranya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM, Bahlil Lahadalia, Ekonom senior sekaligus Komisaris Bank Mandiri M Chatib Basri, serta turut hadir melalui virtual Deputi bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan daya Saing Setwapres Ahmad Erani Yustika.
Arsjad Rasjid yang juga Calon Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 ini ingin mendengar langsung aspirasi dari para pengusaha yang tergabung dalam perwakilan asosiasi industri di Indonesia mengenai kondisi terkini yang melanda industri tanah air. Hal ini guna merumuskan kebijakan Kadin ke depan dan salah satu isu terhangat yang jadi pembicaraan.
Dimana dia menilai komunikasi antara pemerintah dan swasta harus lebih terkoordinasi dan terstruktur. mendengar aspirasi dari para pengusaha yang tergabung dalam perwakilan asosiasi industri di Indonesia.
“Pandemi ini telah mengubah landscape industri kita. Hampir 30 juta pekerja di Indonesia terdampak oleh pandemi yang juga memberikan dampak berbeda beda terhadap keseluruhan industri. Oleh karenanya dibutuhkan komunikasi yang lebih bersifat apple to apple atau man to man marking,” ujar Arsjad Rasjid kepada SINDOnews.com.
Pria yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk menilai beberapa industri mengalami kontraksi akibat menurunnya permintaan seperti transportasi dan akomodasi, perdagangan dan manufaktur.
Pengusaha kelahiran Jakarta, 16 Maret 1970 ini mengungkapkan bahwa diluar itu, industri yang esensial seperti kesehatan dan pertanian, justru menunjukkan pertumbuhan kuat selama tahun 2020. Penguatnya didorong peningkatan produksi terutama, tanaman pangan dan sayuran.
“Jadi memang dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19 berbeda-beda pada setiap industri, sehingga memerlukan penanganan dan stimulus ekonomi yang berbeda pula. Ini tentunya memerlukan kolaborasi dengan asosiasi yang terkait langsung menghadapi permasalahan industri sehari hari,” terang Arsjad.