Operasikan GI dan SUTT, PLN Siap Layani Pelanggan Smelter di Kolaka
loading...
A
A
A
MAKASSAR - PLN berkomitmen menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara dan sebagai pilihan pelanggan untuk solusi energi. Kali ini dari Sulawesi Tenggara , PLN berhasil mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Incomer Kolaka Smelter dan Gardu Induk (GI) 150 kV Kolaka Smelter. Beroperasinya SUTT dan GI ini merupakan persiapkan infrastruktur untuk pelanggan besar di Sulawesi Tenggara khususnya Kolaka.
“Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmatnya kita dapat menyelesaikan Projek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan ini. Pemberian tegangan perdana telah berhasil dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 07 April 2021 pukul 16.31," tutur General Manager Unit Induk Pembangunan Sulawesi (UIP Sulawesi), Defiar Anis
SUTT 150kV Incomer Kolaka Smelter memiliki panjang 7,5 Kilometer Sirkuit (KMS) dengan 7 tapak tower dan GI 150 kV Kolaka Smelter berkapasitas 30 MVA dengan 8 line bay.
Sebanyak 2 Line ke arah GI 150 kV Lasusua, 2 line ke arah GI 150 kV Kolaka, 2 line ke arah Barge Mounted Power Plant (BMPP) dan 2 line ke arah pelanggan besar PT Ceria Nugraha Indotama. Kedepannya PLN akan membangun 14 tapak tower ke arah pelanggan dan BMPP.
Pembangunan tersebut dimulai sejak pertengahan tahun 2019 dan berhasil beroperasi pada bulan April 2021. Biaya investasi yang telah dikeluarkan oleh PLN mencapai Rp147 miliar dengan persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 87%.
Amandemen terakhir Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PLN dengan PT CNI, menyatakan bahwa PT CNI akan memerlukan daya sebesar 412 Mega Volt Amper (MVA) dengan 4 tahap pembagian.
Tahap pertama 118 MVA pada September 2022, tahap kedua dan ketiga 68 MVA pada bulan April dan September 2023. Sedangkan tahap terakhir 158 MVA pada bulan Desember tahun 2024.
"Semoga dengan pengoperasian infrastruktur ketenagalistrikan ini dapat memicu pertumbuhan investasi di Sulawesi Tenggara. Terutama pelanggan besar karena terdapat 3.223 MVA potensi pelanggan di Sulawesi Tenggara," harap Anis
“PLN mengucapkan terima kasih kepada stakeholder karena keberhasilan pengoperasian infrastruktur ini tidak lepas dari dukungan stakeholder utamanya seluruh pegawai PLN, Kepolisian, TNI, pemerintah daerah dan provinsi, kontraktor dan masyarakat," tambah Anis.
Deputi Direktur PT CNI Djen Rizal menyampaikan, PT CNI yang merupakan pelanggan premium platinum PLN di Kolaka yang telah melaksanakan penandatangan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) pada tahun 2019 dan berkomitmen untuk membangun pabrik Smelter di Kolaka. Rencananya smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan High Pressure Acid Leaching (HPAL) ditargetkan rampung pada tahun 2024.
“Terima kasih kepada PLN dengan cepat telah membangun infrastrukut kelistrikan untuk menunjang kebutuhan listrik smelter RKEF dan HPAL Ceria. Selain itu kami pun berkomitmen untuk mempercepat pembangunan smelter, agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi nasional," kata Djen Rizal.
“Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmatnya kita dapat menyelesaikan Projek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan ini. Pemberian tegangan perdana telah berhasil dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 07 April 2021 pukul 16.31," tutur General Manager Unit Induk Pembangunan Sulawesi (UIP Sulawesi), Defiar Anis
SUTT 150kV Incomer Kolaka Smelter memiliki panjang 7,5 Kilometer Sirkuit (KMS) dengan 7 tapak tower dan GI 150 kV Kolaka Smelter berkapasitas 30 MVA dengan 8 line bay.
Sebanyak 2 Line ke arah GI 150 kV Lasusua, 2 line ke arah GI 150 kV Kolaka, 2 line ke arah Barge Mounted Power Plant (BMPP) dan 2 line ke arah pelanggan besar PT Ceria Nugraha Indotama. Kedepannya PLN akan membangun 14 tapak tower ke arah pelanggan dan BMPP.
Pembangunan tersebut dimulai sejak pertengahan tahun 2019 dan berhasil beroperasi pada bulan April 2021. Biaya investasi yang telah dikeluarkan oleh PLN mencapai Rp147 miliar dengan persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 87%.
Amandemen terakhir Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) antara PLN dengan PT CNI, menyatakan bahwa PT CNI akan memerlukan daya sebesar 412 Mega Volt Amper (MVA) dengan 4 tahap pembagian.
Tahap pertama 118 MVA pada September 2022, tahap kedua dan ketiga 68 MVA pada bulan April dan September 2023. Sedangkan tahap terakhir 158 MVA pada bulan Desember tahun 2024.
"Semoga dengan pengoperasian infrastruktur ketenagalistrikan ini dapat memicu pertumbuhan investasi di Sulawesi Tenggara. Terutama pelanggan besar karena terdapat 3.223 MVA potensi pelanggan di Sulawesi Tenggara," harap Anis
“PLN mengucapkan terima kasih kepada stakeholder karena keberhasilan pengoperasian infrastruktur ini tidak lepas dari dukungan stakeholder utamanya seluruh pegawai PLN, Kepolisian, TNI, pemerintah daerah dan provinsi, kontraktor dan masyarakat," tambah Anis.
Deputi Direktur PT CNI Djen Rizal menyampaikan, PT CNI yang merupakan pelanggan premium platinum PLN di Kolaka yang telah melaksanakan penandatangan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) pada tahun 2019 dan berkomitmen untuk membangun pabrik Smelter di Kolaka. Rencananya smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) dan High Pressure Acid Leaching (HPAL) ditargetkan rampung pada tahun 2024.
“Terima kasih kepada PLN dengan cepat telah membangun infrastrukut kelistrikan untuk menunjang kebutuhan listrik smelter RKEF dan HPAL Ceria. Selain itu kami pun berkomitmen untuk mempercepat pembangunan smelter, agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi nasional," kata Djen Rizal.
(agn)