Membantu Petani Coklat dan Mete Menghindari Lilitan Hutang

Kamis, 15 April 2021 - 21:51 WIB
loading...
Membantu Petani Coklat...
Talasi bekerjasama dengan Jaminan Kredit Indonesia untuk menyalurkan dana dengan bunga sangat rendah kepada para petani (3% per tahun). Sehingga petani bisa mengembalikan dana tersebut dalam waktu 3 tahun. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Bersama dengan kelompok tani setempat Talasi bekerjasama menghasilkan produk yang sesuai dengan standar kualitas premium Talasi. Tim Talasi memberikan pembiayaan dan pembinaan langsung di lapangan mulai dari pemeliharaan pohon mete , cara memanen, grading, sampai dengan proses pengeringan.



Bahan baku inilah yang dikirimkan ke pabrik Talasi untuk diproses lebih lanjut sehingga menghasilkan produk yang sampai ke tangan customer.

“Talasi bekerjasama dengan Jaminan Kredit Indonesia untuk menyalurkan dana dengan bunga sangat rendah kepada para petani (3% per tahun). Sehingga petani bisa mengembalikan dana tersebut dalam waktu 3 tahun. Dana ini bisa digunakan oleh para petani untuk pemeliharaan pohon jambu mete dan menambah fasilitas seperti membuat bak pencucian mete yang sekaligus bisa menjadi sumber air bersih bagi keluarga mereka,” jelas Founder of Talasi, Alisjahbana Haliman.

Harga beli dari Talasi ke para petani mengikuti standar pasar sehingga petani tidak dirugikan. Selain itu, para petani juga diberikan penyuluhan bagaimana memanfaatkan dana pinjaman dengan membuat rumah lebah artifisial yang bisa memberikan pendapatan tambahan pemasukan dengan beternak lebah.

Seperti di Pulau Sumba, petani mendapatkan tambahan pendapatan dengan beternak lebah dan madunya dijual kembali ke Talasi. Program low cost financing ini juga dilakukan di Tabanan, Bali untuk produk coklat. Para petani juga diberikan pelatihan untuk menaikkan hasil panen.

Seperti bagaimana mengatasi hama, merawat pohon coklat dengan baik, sehingga menghasilkan buah coklat yang berkualitas. Program seperti ini akan diduplikasi ke berbagai origin produk Talasi lain sehingga kehidupan para petani lebih sejahtera.

Seperti petani mete di Pulau Sumba yang selama berpuluh-puluh tahun hidup dengan hutang. Hasil dari pohon mete dijual dengan sistem ijon kepada para tengkulak. Saat panen mereka harus merelakan hasil panennya dijual dengan harga yang tidak bersaing bahkan tidak sesuai kesepakatan awal kepada para tengkulak. Akhirnya mereka harus hidup terbatas karena uang yang diterima di awal sudah habis untuk biaya hidup sehari-hari.



Talasi berperan memberikan penyuluhan kepada para petani untuk tidak terlilit hutang lagi di kemudian hari dengan pinjaman modal dengan bunga rendah. Talasi juga memberikan pengetahuan bagaimana menghasilkan mete yang berkualitas, cara pencucian cangkang mete yang benar dan menggunakan air bersih. Sehingga harga jual mete juga bisa mengikuti harga pasar.

Talasi bertujuan untuk mempersembahkan produk unggulan bermutu tinggi, juga ikut berkontribusi di dalam membangun manusia dan alam negara ini. “Our aim is to deliver happiness to our consumers through the enrichment of people and nature at the Origin,” tambah Alisjahbana Haliman, Founder of Talasi.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1692 seconds (0.1#10.140)