Mendag Blusukan ke Pasar, Ungkap Penyebab Harga Daging Ayam Naik

Selasa, 20 April 2021 - 20:55 WIB
loading...
Mendag Blusukan ke Pasar, Ungkap Penyebab Harga Daging Ayam Naik
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi blusukan di Pasar Wonokromo, Surabaya untuk memantau langsung harga bahan-bahan pokok saat Ramadhan. Foto/Dok
A A A
SURABAYA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebut, kenaikan harga daging ayam broiler di Jawa Timur (Jatim) pada saat Ramadhan 2021 terjadi akibat harga pakan ayam cenderung naik. Namun demikian, Lutfi menyebut, harga daging ayam broiler di Jatim masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan tempat-tempat lain di Indonesia.



Data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per Selasa (20/4/2021) menunjukkan, harga rata-rata daging ayam broiler di Jatim sebesar Rp37.042 per kilogram (kg).

Sementara di Bandung, Jawa Barat, harga rata-rata daging ayam broiler sebesar Rp40.000 per kg. Sehingga menurut Lutfi, harga daging ayam broiler di Jatim ini merupakan masih cukup baik.

"Karena pakan ayam itu harganya naik, maka harga daging ayam juga naik," kata Lutfi di saat sidak di Pasar Wonokromo, Surabaya, Selasa (20/4/2021).

Data Siskaperbapo Jatim juga menunjukkan, di Jatim, harga daging ayam broiler tertinggi di Kabupaten Pamekasan, yakni sebesar Rp44.000 per kg. Sedangkan yang terendah di Kabupaten Madiun sebesar Rp33.500 per kg. Di Surabaya, harganya Rp36.200 per kg.

"Secara umum untuk bulan Ramadhan di seluruh Indonesia cukup, harga-harga bahan pokok stabil dan terjangkau," kata Lutfi.



Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Drajat Irawan mengatakan, secara umum, kata dia, harga kebutuhan pokok di Jatim selama ramadhan ini cukup stabil. Seperti harga daging sapi yang rata-rata sebesar Rp109.718 per kg, telur ayam rata-rata Rp23.733 per kg, bawang merah rata-rata seharga Rp27.031 per kg dan beras bengawan rata-rata seharga Rp11.310 per kg.

“Meski harga stabil, soal ada tidaknya operasi pasar itu tergantung dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Tapi kalau pasar murah ada di tiap kabupaten dan kota dan juga bakorwil. Kita juga nanti akan mengadakan pasar murah,” kata Drajat.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2115 seconds (0.1#10.140)