Demi Kemanusiaan, Menperin Rencana Kirim Tabung Oksigen ke India
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sedang mengkaji memberikan bantuan kemanusiaan ke India. Bantuan kemanusiaan itu berupa tabung oksigen dan isinya.
"Menperin berencana memberikan bantuan ke India berupa tabung oksigen dan isinya," kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri di Jakarta, Senin (26/4/2021).
Dia menjelaskan, pemberian bantuan ini berdasarkan pertimbangan kemanusiaan. Pasalnya, kasus Covid-19 di negara Bollywood tersebut sedang melonjak tinggi. "Seperti diketahui kasus Covid-19 di India sedang melonjak sehingga membutuhkan banyak oksigen. Ini pertimbangan kemanusiaan," terangnya.
Febri menambahkan, bantuan ini masih dikaji lebih dalam lagi oleh Kemenperin. Salah satu aspek kajiannya adalah kebutuhan dalam negeri. Sebab, ditakutkan kasus Covid-19 di Tanah Air melonjak.
"Menperin sudah bertemu dengan asosiasi gas untuk industri tapi ini masih dalam kajian untuk memberikan bantuan tersebut karena kita juga antisipasi jika kasus Covid-19 di Tanah Air melonjak. Jadi, untuk jumlahnya masih dalam kajian," tandasnya.
"Menperin berencana memberikan bantuan ke India berupa tabung oksigen dan isinya," kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri di Jakarta, Senin (26/4/2021).
Dia menjelaskan, pemberian bantuan ini berdasarkan pertimbangan kemanusiaan. Pasalnya, kasus Covid-19 di negara Bollywood tersebut sedang melonjak tinggi. "Seperti diketahui kasus Covid-19 di India sedang melonjak sehingga membutuhkan banyak oksigen. Ini pertimbangan kemanusiaan," terangnya.
Febri menambahkan, bantuan ini masih dikaji lebih dalam lagi oleh Kemenperin. Salah satu aspek kajiannya adalah kebutuhan dalam negeri. Sebab, ditakutkan kasus Covid-19 di Tanah Air melonjak.
"Menperin sudah bertemu dengan asosiasi gas untuk industri tapi ini masih dalam kajian untuk memberikan bantuan tersebut karena kita juga antisipasi jika kasus Covid-19 di Tanah Air melonjak. Jadi, untuk jumlahnya masih dalam kajian," tandasnya.
(ind)