Waduh! Taksi Blue Bird Derita Kerugian Rp28 Miliar di Kuartal I 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Blue Bird Tbk (BIRD) mencatatkan rugi pada kuartal I-2021. Pada laporan keuangan per 31 Maret 2021, Perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp28,25 miliar atau berbalik dibanding 31 Maret 2020 dengan laba sebesar Rp13,74 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp480,05 miliar atau turun 45,76 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp885,18 miliar dengan rugi per saham dasar Rp11. Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas kendaraan taksi, biaya tambahan, sewa kendaraan, sewa gedung dan komisi lelang. Kendaraan taksi tercatat Rp347,71 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp692,07 miliar; biaya tambahan tercatat Rp106 juta atau lebih rendah dari sebelumnya Rp3,97 miliar.
Sewa kendaraan tercatat Rp138,48 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp201,77 miliar; sewa gedung tercatat Rp1,02 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp1,17 miliar; komisi lelang tercatat Rp5,11 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp1,81 miliar. BIRD mencatatkan adanya penurunan beban langsung di kuartal I-2021 menjadi Rp396,76 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp678,92 miliar, beban usaha juga menurun menjadi Rp129,89 miliar dari sebelumnya Rp184,78 miliar dan beban bunga turun menjadi Rp23,25 miliar dari sebelumnya Rp25,74 miliar.
Sementara itu, kas neto diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp59,93 miliar, kas neto diperoleh dari aktivitas investasi tercatat Rp69,97 miliar dan kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp658 juta. Blue Bird mencatatkan liabilitas sebesar Rp1,94 triliun dan ekuitas Rp5,20 triliun. Adapun total aset perseroan menurun menjadi Rp7,15 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp7,25 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Perseroan mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp480,05 miliar atau turun 45,76 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp885,18 miliar dengan rugi per saham dasar Rp11. Adapun pendapatan Perseroan terdiri atas kendaraan taksi, biaya tambahan, sewa kendaraan, sewa gedung dan komisi lelang. Kendaraan taksi tercatat Rp347,71 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp692,07 miliar; biaya tambahan tercatat Rp106 juta atau lebih rendah dari sebelumnya Rp3,97 miliar.
Sewa kendaraan tercatat Rp138,48 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp201,77 miliar; sewa gedung tercatat Rp1,02 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp1,17 miliar; komisi lelang tercatat Rp5,11 miliar atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp1,81 miliar. BIRD mencatatkan adanya penurunan beban langsung di kuartal I-2021 menjadi Rp396,76 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp678,92 miliar, beban usaha juga menurun menjadi Rp129,89 miliar dari sebelumnya Rp184,78 miliar dan beban bunga turun menjadi Rp23,25 miliar dari sebelumnya Rp25,74 miliar.
Sementara itu, kas neto diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp59,93 miliar, kas neto diperoleh dari aktivitas investasi tercatat Rp69,97 miliar dan kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp658 juta. Blue Bird mencatatkan liabilitas sebesar Rp1,94 triliun dan ekuitas Rp5,20 triliun. Adapun total aset perseroan menurun menjadi Rp7,15 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp7,25 triliun.
(nng)