Incar pasar milenial, Sinar Mas Land Gunakan Solusi SAP Customer Experience
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat ini generasi milenial telah menjadi penggerak pasar properti . Jumlah generasi milenial di yang kisaran angka 84 juta penduduk atau 30% dari total 271 juta penduduk Indonesia menciptakan daya beli yang signifikan. Alhasil, membuat kebutuhan rumah saat ini didominasi oleh kelompok usia 22-39 tahun (65%) tersebut.
Milenial memiliki preferensi dan perilaku yang berbeda dalam membeli hunian, dibandingkan dengan generasi sebelumnya, khususnya dengan pengunaan teknologi digital. Oleh sebab itu, Sinar Mas Land mengaplikasikan penggunaan virtual tour, virtual expo, media sosial, key opinion leader (KOL) dan e-katalog untuk menangkap pasar digital.
Baca juga:Olah Sampah Jadi Listrik, Jokowi: Kota Lain Tak Usah Ruwet, Tinggal Tiru Surabaya
Menanggapi perubahan demografi dan perilaku konsumen properti tersebut, Sinar Mas Land juga mulai menggunakan layanan SAP Customer Data Cloud (CDC) yang terintegrasi dengan marketing cloud dari SAP dan SAP Sales & Service Cloud dan Qualtrics untuk menjalankan pemasaran berbasis data.
Sinar Mas Land merupakan perusahaan properti pertama di Indonesia yang menggunakan solusi Customer Relationship Management dari SAP. Upaya ini dilakukan untuk memperhatikan aspek berbasis data sehingga perusahaan dapat berusaha untuk melayani konsumen secara strategis dan tepat.
Pada tahun 2020 yang penuh dengan tantangan, Sinar Mas Land mampu menjual 3.100 unit properti, yang terdiri dari segmen residensial atau rumah tapak/ landed house (65%) dan sisanya segmen komersial termasuk apartemen/strata title, ruko dan kaveling tanah. Untuk tahun 2021, pengembang memasang angka 8% untuk target pertumbuhan sales mereka.
Chief Transformation Officer Sinar Mas Land, Mulyawan Gani, menjelaskan bahwa Sinar Mas Land melakukan perencanaan produk sesuai dengan aspirasi konsumen.
“Untuk mendapatkan hasil yang optimal, kami sangat terbantu dengan kumpulan data yang diberikan konsumen sehingga kami dapat mendesain produk yang relevan dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Jika kita bisa mengenal konsumen kita dengan lebih baik, kita bisa membuka peluang yang lebih besar dan terus terhubung dengan mereka serta memahami preferensi mereka,” ujar Mulyawan Gani dalam keterangan resminya, Kamis (6/5/2021).
Mulyawan Gani menjelaskan bahwa di dunia yang saling terhubung (connected) saat ini, ada beberapa tantangan bisnis yang dihadapi perusahaan. Pertama, proses bisnis pengembangan properti yang kompleks.
Diperlukan sebuah platform pelibatan konsumen secara end-to-end yang memungkinkan mereka untuk memiliki pengalaman yang dipersonalisasi di seluruh perjalanan konsumen, mulai dari pencarian properti, survei lokasi, melakukan pendaftaran, memesan appointments dengan agen penjualan dan after-sales service.
Milenial memiliki preferensi dan perilaku yang berbeda dalam membeli hunian, dibandingkan dengan generasi sebelumnya, khususnya dengan pengunaan teknologi digital. Oleh sebab itu, Sinar Mas Land mengaplikasikan penggunaan virtual tour, virtual expo, media sosial, key opinion leader (KOL) dan e-katalog untuk menangkap pasar digital.
Baca juga:Olah Sampah Jadi Listrik, Jokowi: Kota Lain Tak Usah Ruwet, Tinggal Tiru Surabaya
Menanggapi perubahan demografi dan perilaku konsumen properti tersebut, Sinar Mas Land juga mulai menggunakan layanan SAP Customer Data Cloud (CDC) yang terintegrasi dengan marketing cloud dari SAP dan SAP Sales & Service Cloud dan Qualtrics untuk menjalankan pemasaran berbasis data.
Sinar Mas Land merupakan perusahaan properti pertama di Indonesia yang menggunakan solusi Customer Relationship Management dari SAP. Upaya ini dilakukan untuk memperhatikan aspek berbasis data sehingga perusahaan dapat berusaha untuk melayani konsumen secara strategis dan tepat.
Pada tahun 2020 yang penuh dengan tantangan, Sinar Mas Land mampu menjual 3.100 unit properti, yang terdiri dari segmen residensial atau rumah tapak/ landed house (65%) dan sisanya segmen komersial termasuk apartemen/strata title, ruko dan kaveling tanah. Untuk tahun 2021, pengembang memasang angka 8% untuk target pertumbuhan sales mereka.
Chief Transformation Officer Sinar Mas Land, Mulyawan Gani, menjelaskan bahwa Sinar Mas Land melakukan perencanaan produk sesuai dengan aspirasi konsumen.
“Untuk mendapatkan hasil yang optimal, kami sangat terbantu dengan kumpulan data yang diberikan konsumen sehingga kami dapat mendesain produk yang relevan dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Jika kita bisa mengenal konsumen kita dengan lebih baik, kita bisa membuka peluang yang lebih besar dan terus terhubung dengan mereka serta memahami preferensi mereka,” ujar Mulyawan Gani dalam keterangan resminya, Kamis (6/5/2021).
Mulyawan Gani menjelaskan bahwa di dunia yang saling terhubung (connected) saat ini, ada beberapa tantangan bisnis yang dihadapi perusahaan. Pertama, proses bisnis pengembangan properti yang kompleks.
Diperlukan sebuah platform pelibatan konsumen secara end-to-end yang memungkinkan mereka untuk memiliki pengalaman yang dipersonalisasi di seluruh perjalanan konsumen, mulai dari pencarian properti, survei lokasi, melakukan pendaftaran, memesan appointments dengan agen penjualan dan after-sales service.