Ekonomi RI Ditarget Tumbuh 7%, Ekonom Bilang 2% Aja Sudah Bagus

Senin, 10 Mei 2021 - 05:47 WIB
loading...
Ekonomi RI Ditarget Tumbuh 7%, Ekonom Bilang 2% Aja Sudah Bagus
Ekonom meragukan target pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus 7% seperti yang sempat dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Ekonom meragukan target pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus 7% seperti yang sempat dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi ). Kepala Negara punya target ambisius, dimana ingin agar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 bisa di atas 7%.



Menurut ekonom Indef Bhima Yudistira, ekonomi bisa tumbuh 7% pada pertengahan tahun ini akan sulit dilakukan. Dimana Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 hanya bakal sebesar 2%.

"Sepertinya belum bisa, harusnya targetnya jangan overshoot. Cukup tumbuh 2% saja di sepanjang tahun 2021 sudah sangat bagus," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta.

Kata dia, ada beberapa tantangan seperti pemulihan ekonomi yang timpang antara Jabodetabek dan daerah lain akibat pelarangan mudik lebaran.

"Uang beredar lebih terkonsentrasi di retail Jabodetabek selama kuartal ke 2. kemudian ada tantangan pasokan vaksin, dan realisasi vaksinasi dimana tahap 1 masih 7% dari 181,5 juta orang," katanya.



Masalah lain soal pemulihan sektor industri manufaktur masih belum merata. Manufaktur tidak secepat sektor komoditas dimana harganya booming karena permintaan naik. Manufaktur seperti tekstil dan pakaian jadi ternyata masih melambat.

Di sisi lain dukungan dari stimulus fiskal pemerintah terhadap pelebaran defisit anggaran, sehingga serapannya diperkirakan tidak setinggi tahun lalu. Lantaran, ada kecenderungan juga pemda menahan serapan anggaran dengan parkir dana di bank daerah.

"Nanti kalau hambatan tersebut bisa diatasi, ekonomi bisa tumbuh tinggi. Tapi sekali lagi kalau 7% nampaknya terlalu optimistis dengan strategi yang biasa-biasa saja, harus ada langkah extraordinary," tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2302 seconds (0.1#10.140)