Demi Bersolek Saat Lebaran, Warga Surabaya Ramai-Ramai Tebus Emasnya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Menjelang Hari Raya Idhul Fitri 1442 H atau Lebaran , tebus gadai yang dilakukan masyarakat meningkat. Tahun ini, tebus gadai di PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah (Kanwil) XII Surabaya, Jawa Timur meningkat 10-15%. Peningkatan tebus gadai ini diketahui dari hasil tahun lalu dengan bulan yang sama (YoY).
Assisten Vice President Business Support PT Pegadaian (Persero) Kanwil XII Surabaya, I Wayan Darmayasa, mengatakan peningkatan tebus gadai ini dipengaruhi keinginan masyarakat untuk merayakan Hari Raya Idhul Fitri dengan menggunakan perhiasan.
Baca juga:Datangi Warga Bali yang Simpan Moncong Pari Gergaji, KKP Ingatkan Warga
"Kalau dilihat YoY (dibanding tahun lalu), tebus gadai tahun ini meningkat 10-15%," katanya di The Gade & Cofee Jalan Dinoyo, Surabaya, Rabu (11/5/2021).
Wayan mengatakan, tradisi masyarakat untuk berlebaran dengan menggunakan perhiasan mengalami peningkatan, sehingga mereka melakukan pelunasan untuk keperluan Lebaran.
"Biasanya masyarakat tidak sreg kalau tak menggunakan perhiasan. Ada pelunasan di sektor gadai," ujarnya.
Pasca-Hari Raya, lanjutnya, biasanya masyarakat akan kembali mengagunkan atau menggadaikan emas kembali untuk keperluan usahanya.
"Dan kami pun juga tetap mengedukasi ke masyarakat tentang investasi emas. Kita sudah memasuki anak milenial dengan tujuan regenerasi nasabah," terangnya.
Wayan menjelaskan, pihaknya telah mengenalkan berbagai produk Pegadaian, bahkan Pegadaian telah bermain di bidang digitalisasi. Menurut dia, jika masyarakat sudah men-download Pegadaian Digital Service (PDS) dan aktifasi finansial masyarakat bisa untuk menabung.
Baca juga:Menkes Sebut Pandemi Paling Cepat Selesai 2 Tahun bahkan Ada Sampai Sekarang
"Jadi orang yang menabung tidak perlu datang ke Pegadaian. Mereka cukup menggunakan aplikasi untuk menabung," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Pegadaian juga telah melakukan kerja sama dengan marketplace untuk meningkatkan transaksi produk Pegadaian. Marketplace ini memiliki dampak yang sangat besar dalam peningkatan pengenalan produk Pegadaian.
"Masa pandemi Covid-19 saat ini sektor usaha Pegadaian jelas terdampak. Dan ini berdampak ke dunia usaha ke UMK dan juga di bidang bisnis. Dan secara tak langsung mempengaruhi Pegadaian selaku pembiayaan peminjaman ke masyarakat," pungkasnya.
Assisten Vice President Business Support PT Pegadaian (Persero) Kanwil XII Surabaya, I Wayan Darmayasa, mengatakan peningkatan tebus gadai ini dipengaruhi keinginan masyarakat untuk merayakan Hari Raya Idhul Fitri dengan menggunakan perhiasan.
Baca juga:Datangi Warga Bali yang Simpan Moncong Pari Gergaji, KKP Ingatkan Warga
"Kalau dilihat YoY (dibanding tahun lalu), tebus gadai tahun ini meningkat 10-15%," katanya di The Gade & Cofee Jalan Dinoyo, Surabaya, Rabu (11/5/2021).
Wayan mengatakan, tradisi masyarakat untuk berlebaran dengan menggunakan perhiasan mengalami peningkatan, sehingga mereka melakukan pelunasan untuk keperluan Lebaran.
"Biasanya masyarakat tidak sreg kalau tak menggunakan perhiasan. Ada pelunasan di sektor gadai," ujarnya.
Pasca-Hari Raya, lanjutnya, biasanya masyarakat akan kembali mengagunkan atau menggadaikan emas kembali untuk keperluan usahanya.
"Dan kami pun juga tetap mengedukasi ke masyarakat tentang investasi emas. Kita sudah memasuki anak milenial dengan tujuan regenerasi nasabah," terangnya.
Wayan menjelaskan, pihaknya telah mengenalkan berbagai produk Pegadaian, bahkan Pegadaian telah bermain di bidang digitalisasi. Menurut dia, jika masyarakat sudah men-download Pegadaian Digital Service (PDS) dan aktifasi finansial masyarakat bisa untuk menabung.
Baca juga:Menkes Sebut Pandemi Paling Cepat Selesai 2 Tahun bahkan Ada Sampai Sekarang
"Jadi orang yang menabung tidak perlu datang ke Pegadaian. Mereka cukup menggunakan aplikasi untuk menabung," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Pegadaian juga telah melakukan kerja sama dengan marketplace untuk meningkatkan transaksi produk Pegadaian. Marketplace ini memiliki dampak yang sangat besar dalam peningkatan pengenalan produk Pegadaian.
"Masa pandemi Covid-19 saat ini sektor usaha Pegadaian jelas terdampak. Dan ini berdampak ke dunia usaha ke UMK dan juga di bidang bisnis. Dan secara tak langsung mempengaruhi Pegadaian selaku pembiayaan peminjaman ke masyarakat," pungkasnya.
(uka)