Peruntungan Saham Konsumer dan Ritel Saat Lebaran Kali Ini Beda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasca- Lebaran saham sektor konsumer dan ritel diramal bakal sulit untuk mengail cuan. Sentimen di pasar modal saat ini yang memiliki pengaruh tinggi terhadap kinerja atas masing-masing saham menjadi biang keladinya.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, mengatakan, biasanya banyak analis yang memperkirakan emiten-emiten sektor konsumer dan ritel akan melonjak harganya bahkan sebelum Lebaran. Faktanya, perkiraan cuma jadi angin lalu karena saham-saham seperti Unilever dan Indofood CBP justru menurun.
Baca juga:Kapan Bisnis Penerbangan Pulih? Ini Proyeksi Moody's
"Malah yang naik saham-saham perkebunan, pertambangan, belum lagi saham-saham small cap yang likuiditasnya rendah tapi malah volumenya tinggi. Nah itu kan tergantung sentimen yang terjadi saat itu, jadi belum tentu in line Lebaran dengan saham-saham konsumer maupun ritel," ujar Reza saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Sabtu (15/5/2021).
Reza menambahkan, meskipun pusat perbelanjaan atau mal ramai dikunjungi masyarakat, hal itu tidak otomatis membuat harga saham sektor konsumer dan ritel membaik. Sebab, momentum dan kondisi Lebaran saat ini agak berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelum adanya pandemi Covid-19.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya itu dari sebelum Lebaran sampai setelahnya jumlah pengunjung ke mal atau ritel memang tinggi. Karena, satu, daya beli masyarakat saat itu masih cukup tinggi. Kemudian yang kedua, jam operasional mal maupun ritel tidak dibatasi, kemudian Lebaran kali ini liburnya sedikit. Jadi jumlah waktu untuk mendongkrak pendapatan lebih sedikit walaupun dari pemberitaan yang ada (pengunjung) mal membeludak tapi hanya beberapa hari," ucapnya.
Baca juga:Sejarah! Bertabur Rekor, Steven Gerrard Antar Rangers Juara Liga Skotlandia Tanpa Terkalahkan
Dia menyebut, sentimen baik dari global maupun dalam negeri akan sangat memengaruhi kinerja saham di pasar modal. Begitu juga dengan saham-saham apa saja yang akan memperoleh peningkatan setelah hari raya nanti.
"Jadi, saham apa yang akan memperoleh keuntungan setelah Lebaran agak susah juga karena kita harus melihat sentimen apa yang terjadi setelah Lebaran. Jadi akan kita lihat juga sentimen dari global, itu kan akan sangat memengaruhi juga," kata dia.
Lihat Juga: Having Fund 2024 dari MNC Sekuritas Disambut Antusias Lebih dari 3.500 Peserta di 11 Kota
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, mengatakan, biasanya banyak analis yang memperkirakan emiten-emiten sektor konsumer dan ritel akan melonjak harganya bahkan sebelum Lebaran. Faktanya, perkiraan cuma jadi angin lalu karena saham-saham seperti Unilever dan Indofood CBP justru menurun.
Baca juga:Kapan Bisnis Penerbangan Pulih? Ini Proyeksi Moody's
"Malah yang naik saham-saham perkebunan, pertambangan, belum lagi saham-saham small cap yang likuiditasnya rendah tapi malah volumenya tinggi. Nah itu kan tergantung sentimen yang terjadi saat itu, jadi belum tentu in line Lebaran dengan saham-saham konsumer maupun ritel," ujar Reza saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Sabtu (15/5/2021).
Reza menambahkan, meskipun pusat perbelanjaan atau mal ramai dikunjungi masyarakat, hal itu tidak otomatis membuat harga saham sektor konsumer dan ritel membaik. Sebab, momentum dan kondisi Lebaran saat ini agak berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelum adanya pandemi Covid-19.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya itu dari sebelum Lebaran sampai setelahnya jumlah pengunjung ke mal atau ritel memang tinggi. Karena, satu, daya beli masyarakat saat itu masih cukup tinggi. Kemudian yang kedua, jam operasional mal maupun ritel tidak dibatasi, kemudian Lebaran kali ini liburnya sedikit. Jadi jumlah waktu untuk mendongkrak pendapatan lebih sedikit walaupun dari pemberitaan yang ada (pengunjung) mal membeludak tapi hanya beberapa hari," ucapnya.
Baca juga:Sejarah! Bertabur Rekor, Steven Gerrard Antar Rangers Juara Liga Skotlandia Tanpa Terkalahkan
Dia menyebut, sentimen baik dari global maupun dalam negeri akan sangat memengaruhi kinerja saham di pasar modal. Begitu juga dengan saham-saham apa saja yang akan memperoleh peningkatan setelah hari raya nanti.
"Jadi, saham apa yang akan memperoleh keuntungan setelah Lebaran agak susah juga karena kita harus melihat sentimen apa yang terjadi setelah Lebaran. Jadi akan kita lihat juga sentimen dari global, itu kan akan sangat memengaruhi juga," kata dia.
Lihat Juga: Having Fund 2024 dari MNC Sekuritas Disambut Antusias Lebih dari 3.500 Peserta di 11 Kota
(uka)