Awas! Dampak Emiten Gagal Bayar Surat Utang Bikin IHSG Loyo

Rabu, 19 Mei 2021 - 14:32 WIB
loading...
Awas! Dampak Emiten...
Investor perlu meningkatkan kewaspadaannya terhadap surat utang korporasi, terutama yang terdampak langsung Covid-19. Sebab, potensi gagal bayar surat utang oleh korporasi pada tahun ini berpotensi berlanjut. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dampak Pandemi Covid-19 yang menekan perekonomian nasional ternyata masih belum usai. Sejumlah korporasi mengalami gagal bayar kewajiban pada semester pertama tahun ini.

Salah satunya adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang tidak bisa melunasi pokok dari medium term note (MTN) Sritex Tahap III tahun 2018, sebesar USD 25 juta yang jatuh tempo pada Selasa (18/5). Hal itu lantaran Pengadilan Niaga Semarang menetapkan status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap perusahaan tersebut pada 6 Mei 2021.



Selain itu, perusahaan tekstil dan garmen terintegrasi ini juga tengah melakukan proses restrukturisasi pinjaman sindikasi senilai USD 350 juta kepada sejumlah bank. Sritex berupaya meminta kelonggaran kepada pemberi pinjaman dengan mengajukan perpanjangan tenor selama dua tahun atas pinjaman yang jatuh tempo pada 2022 tersebut.

Masalahnya, kesulitan penyelesaian kewajiban perusahaan tekstil ini diperkirakan akan berdampak luas. Proses restrukturisasi pinjaman kepada sejumlah kreditur tersebut, tentunya turut menekan kinerja keuangan pemberi pinjaman.

Begitu pula penundaan pembayaran MTN akibat perusahaan berstatus PKPU, ditaksir berdampak lebih besar lagi. Sebab, surat utang SRIL tersebut menjadi underlying asset dari reksadana terproteksi Bahana Core Protected Fund yang diterbitkan PT Bahana TCW Investment Management.

Reksadana tersebut selanjutnya dibeli oleh investor ritel, baik individu maupun badan usaha. Konsekuensinya, Bahana diprediksi kesulitan melakukan pembayaran atas nilai pokok investasi serta return (potensi tambahan hasil investasi) kepada investor yang membeli reksadana tersebut.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Bahana untuk menyelesaikan masalah yang dipicu oleh gagal bayarnya MTN SRIL tersebut.

Perusahaan lain yang turut mengalami kesulitan pembayaran kewajibannya adalah PT Pan Brothers Tbk (PBRX) yang belum dapat melunasi utang sindikasi senilai USD 138,5 juta pada Februari 2021. Sama juga dengan PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) yang tidak mampu melunasi MTN II tahun 2018, senilai Rp 410 miliar yang jatuh tempo 27 April 2021.

Pada paparan publik yang digelar sebelum libur Idul Fitri kemarin, perusahaan di sektor kimia ini mengaku tengah menyiapkan proposal penyelesaian kewajibannya tersebut. Manajemen yang diwakili konsultan keuangannya berdalih, pandemic Covid-19 berdampak signifikan terhadap bisnis perusahaan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Laba UNVR Melonjak 245%,...
Laba UNVR Melonjak 245%, Unilever PLC Optimistis Bisnis di Indonesia Pulih
IHSG Berpotensi Lanjutkan...
IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan ke 6.700, Investor Pantau Data Inflasi
IHSG Berpotensi Menguat...
IHSG Berpotensi Menguat Pekan Depan, Investor Pantau Data Inflasi dan Ekonomi AS
Daftar Lengkap 10 Saham...
Daftar Lengkap 10 Saham Paling Cuan Pekan Ini: Ada Emiten Melesat 115 Persen
Rapor Bursa Sepekan:...
Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 3,74 Persen, Market Cap Tumbuh Rp441 Triliun
IHSG Hari Ini Berakhir...
IHSG Hari Ini Berakhir Perkasa di Level 6.678, Nilai Transaksi Tembus Rp10,05 T
Menggeliat di Tengah...
Menggeliat di Tengah Kondisi Makro Kurang Kondusif, GOOD Tebar Dividen Rp350,33 M
TBS Energi Bagikan Dividen...
TBS Energi Bagikan Dividen Rp168 Miliar, Tunjuk Dewan Komisaris Baru
IHSG Akhir Pekan Dibuka...
IHSG Akhir Pekan Dibuka Hijau ke 6.660, Unilever Pimpin Top Gainers
Rekomendasi
Duel Charging Station...
Duel Charging Station di ASEAN: Indonesia Tertinggal Jauh? PLN Punya 3.772 SPKLU, Thailand dan Singapura Unggul!
Wakil Wali Kota Bandung...
Wakil Wali Kota Bandung Apresiasi Gober Parijs Van Java Perkenalkan Sektor Pariwisata
Kronologi Yuke Dewa...
Kronologi Yuke Dewa 19 Diduga Tabrak Anak Kecil di Tasikmalaya, Beri Bantuan Rp10 Juta
Berita Terkini
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
46 menit yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
2 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
2 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
2 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
2 jam yang lalu
Kementerian BUMN Dorong...
Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Lewat Workshop Media Sosial Berbasis AI
3 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Menolak Bayar...
Ukraina Menolak Bayar Utang Rp5.705 Triliun kepada AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved