Ada Juga Ternyata! Duit Insentif Prakerja Dipakai Buat Bayar Utang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berdasarkan hasil survei, uang insentif prakerja sebesar Rp600 ribu yang diterima pada bulan pertama digunakan para peserta untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu ada juga yang digunakan untuk membayar cicilan kredit atau utang.
Direktur Eksekutif Manajemen Program (PMO) Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, berdasarkan hasil surveinya, uang insentif sebesar Rp 600 ribu yang diterima pada bulan pertama digunakan para peserta untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti untuk membeli makan, biaya transportasi, dan kebutuhan lainnya.
"Porsi terbanyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari itu 90%, kemudian sebanyak 25% untuk modal usaha karena sudah banyak yang mulai jualan kue, puding, dan lain-lain. Ada juga yang menggunakan uang insentif untuk menabung itu sebanyak 23% dan ada juga yang untuk membayar kredit atau utang 16%. Ini mereka bisa memilih lebih dari satu alasan dalam surveinya," jelas Denni beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, untuk insentif Program Kartu Prakerja, pemerintah sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp180 miliar. Hingga saat ini, tercatat ada 300 ribu orang yang telah mendapatkan insentif Rp600 ribu pasca pelatihan di program Kartu Prakerja.
"Hingga gelombang III, sudah terdapat kurang lebih 680 ribu peserta yang menjadi peserta program Kartu Prakerja, di mana dari jumah tersebut sudah sebanyak 530 ribu peserta yang telah melakukan transaksi membeli pelatihan dan 350 ribu di antaranya sudah menuntaskan pelatihannya," jelas Denni.
Sebanyak 300 ribu orang itu akan menerima Rp600 ribu. Di bulan berikutnya, mereka juga akan mendapatkan insentif begitu pula bulan ketiga dan seterusnya insentifnya utuh Rp 600 ribu per bulan.
"Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan 5,6 juta peserta bisa menerima manfaat dari Kartu Prakerja, dengan anggaran sebesar Rp 20 triliun," pungkasnya.
Sebagai informasi, setiap peserta Kartu Prakerja mendapat insentif totalnya sebesar Rp 3.550.000. Terdiri dari Rp 1 juta untuk biaya pelatihan, Rp600 ribu per orang per bulan untuk insentif pasca pelatihan, yang akan diberikan selama empat bulan atau totalnya mencapai Rp2,4 juta. Dan sisanya sebesar Rp150 ribu yang merupakan insentif survei.
Direktur Eksekutif Manajemen Program (PMO) Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan, berdasarkan hasil surveinya, uang insentif sebesar Rp 600 ribu yang diterima pada bulan pertama digunakan para peserta untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti untuk membeli makan, biaya transportasi, dan kebutuhan lainnya.
"Porsi terbanyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari itu 90%, kemudian sebanyak 25% untuk modal usaha karena sudah banyak yang mulai jualan kue, puding, dan lain-lain. Ada juga yang menggunakan uang insentif untuk menabung itu sebanyak 23% dan ada juga yang untuk membayar kredit atau utang 16%. Ini mereka bisa memilih lebih dari satu alasan dalam surveinya," jelas Denni beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, untuk insentif Program Kartu Prakerja, pemerintah sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp180 miliar. Hingga saat ini, tercatat ada 300 ribu orang yang telah mendapatkan insentif Rp600 ribu pasca pelatihan di program Kartu Prakerja.
"Hingga gelombang III, sudah terdapat kurang lebih 680 ribu peserta yang menjadi peserta program Kartu Prakerja, di mana dari jumah tersebut sudah sebanyak 530 ribu peserta yang telah melakukan transaksi membeli pelatihan dan 350 ribu di antaranya sudah menuntaskan pelatihannya," jelas Denni.
Sebanyak 300 ribu orang itu akan menerima Rp600 ribu. Di bulan berikutnya, mereka juga akan mendapatkan insentif begitu pula bulan ketiga dan seterusnya insentifnya utuh Rp 600 ribu per bulan.
"Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan 5,6 juta peserta bisa menerima manfaat dari Kartu Prakerja, dengan anggaran sebesar Rp 20 triliun," pungkasnya.
Sebagai informasi, setiap peserta Kartu Prakerja mendapat insentif totalnya sebesar Rp 3.550.000. Terdiri dari Rp 1 juta untuk biaya pelatihan, Rp600 ribu per orang per bulan untuk insentif pasca pelatihan, yang akan diberikan selama empat bulan atau totalnya mencapai Rp2,4 juta. Dan sisanya sebesar Rp150 ribu yang merupakan insentif survei.
(akr)