Amazing! Sri Mulyani Bilang Ekonomi RI Siap Meroket 8,3%, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini akan mencapai kisaran 7,1% hingga 8,3%. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan faktor yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021. Salah satunya, peningkatan konsumsi masyarakat yang bertepatan dengan momentum Ramadan dan Idulfitri.
“Sumbangannya konsumsi masyarakat masih akan meningkat terutama karena momentum bulan puasa dan lebaran,” ujar dia saat konferensi pers secara virtual, Selasa (25/5/2021).
Menurut dia pemulihan lainnya juga terjadi pada konsumsi listrik industri dan bisnis yang tumbuh 15,9% dan 20,3% (year on year/yoy) pada April 2021. Selanjutnya, konsumsi semen April tumbuh 8,6% (yoy). "Untuk sandang, kemarin menjelang lebaran agak terjadi peningkatan yang cukup signifikan, rekreasi masih flat, dan perlengkapan rumah tangga menunjukan tren pembaikan, meskipun levelnya masih jauh di bawah sebelum terjadinya covid," jelasnya.
Dia menambahkan aktivitas ekonomi pada Kuartal II 2021 diyakini akan terus meningkat didorong oleh technical rebound dan pemulihan aktivitas ekonomi yang semakin solid. Dengan kondisi demikian, Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan mencapai 4,5 sampai dengan 5,3% (yoy). "APBN terus bekerja keras untuk melanjutkan momentum perbaikan ini, ditunjukkan dengan peningkatan penerimaan negara dan pertumbuhan belanja negara, serta kondisi kas yang lebih optimal," tandas dia.
“Sumbangannya konsumsi masyarakat masih akan meningkat terutama karena momentum bulan puasa dan lebaran,” ujar dia saat konferensi pers secara virtual, Selasa (25/5/2021).
Menurut dia pemulihan lainnya juga terjadi pada konsumsi listrik industri dan bisnis yang tumbuh 15,9% dan 20,3% (year on year/yoy) pada April 2021. Selanjutnya, konsumsi semen April tumbuh 8,6% (yoy). "Untuk sandang, kemarin menjelang lebaran agak terjadi peningkatan yang cukup signifikan, rekreasi masih flat, dan perlengkapan rumah tangga menunjukan tren pembaikan, meskipun levelnya masih jauh di bawah sebelum terjadinya covid," jelasnya.
Dia menambahkan aktivitas ekonomi pada Kuartal II 2021 diyakini akan terus meningkat didorong oleh technical rebound dan pemulihan aktivitas ekonomi yang semakin solid. Dengan kondisi demikian, Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan mencapai 4,5 sampai dengan 5,3% (yoy). "APBN terus bekerja keras untuk melanjutkan momentum perbaikan ini, ditunjukkan dengan peningkatan penerimaan negara dan pertumbuhan belanja negara, serta kondisi kas yang lebih optimal," tandas dia.
(nng)