Menguak Fakta 4 Penyebab Utama Garuda Indonesia di Ambang Kebangkrutan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, diakui oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang berada di ambang kebangkrutan . Seperti diketahui maskapai pelat merah itu terlilit utang puluhan triliun di tengah Pandemi Covid-19.
Kebangkrutan Garuda bisa menjadi kenyataan, jika skema restrukturisasi utang yang menjadi opsi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak disepakati oleh kreditur.
Nilai restrukturisasi utang yang ditargetkan pemegang saham pun bombastik yakni mencapai USD1,5 miliar atau setara Rp21,4 triliun (Kurs Rp 14,400 per dolar AS). Saat ini utang emiten tercatat 4,5 miliar dolar AS atau mendekati Rp70 triliun.
“Memang ada resiko kalau proses restrukturisasi ini kemudian kreditor tidak menyetujui atau akhirnya banyak tuntutan-tuntutan legal terhadap Garuda Indonesia bisa terjadi tidak mencapai kuorum dan akhirnya bisa jadi menuju kebangkrutan. Ini yang kita hindari,” ujar Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, dikutip Jumat (4/6/2021).
Adapun MNC Portal Indonesia merangkum sejumlah sebab utama kerugian Garuda Indonesia hingga berpotensi gulung tikar. Berikut fakta-faktanya:
Harga Sewa Pesawat Mahal
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, harga sewa pesawat yang dipatok lessor cukup tinggi. Asumsi itu didasari atas kinerja Garuda yang mulai memburuk sejak tingkat penumpang menurun drastis selama pandemi Covid-19.
Dari 36 lessor yang menjadi mitra Garuda, sebagian memasang harga sewa pesawat mahal dan sebagian lainnya terlibat dalam kasus korupsi sebelumnya.
Kebangkrutan Garuda bisa menjadi kenyataan, jika skema restrukturisasi utang yang menjadi opsi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak disepakati oleh kreditur.
Nilai restrukturisasi utang yang ditargetkan pemegang saham pun bombastik yakni mencapai USD1,5 miliar atau setara Rp21,4 triliun (Kurs Rp 14,400 per dolar AS). Saat ini utang emiten tercatat 4,5 miliar dolar AS atau mendekati Rp70 triliun.
“Memang ada resiko kalau proses restrukturisasi ini kemudian kreditor tidak menyetujui atau akhirnya banyak tuntutan-tuntutan legal terhadap Garuda Indonesia bisa terjadi tidak mencapai kuorum dan akhirnya bisa jadi menuju kebangkrutan. Ini yang kita hindari,” ujar Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, dikutip Jumat (4/6/2021).
Adapun MNC Portal Indonesia merangkum sejumlah sebab utama kerugian Garuda Indonesia hingga berpotensi gulung tikar. Berikut fakta-faktanya:
Harga Sewa Pesawat Mahal
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, harga sewa pesawat yang dipatok lessor cukup tinggi. Asumsi itu didasari atas kinerja Garuda yang mulai memburuk sejak tingkat penumpang menurun drastis selama pandemi Covid-19.
Dari 36 lessor yang menjadi mitra Garuda, sebagian memasang harga sewa pesawat mahal dan sebagian lainnya terlibat dalam kasus korupsi sebelumnya.