Awas Ada Potensi Koreksi, IHSG Bakal Bergerak di Kisaran 6.000-6.088
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diprediksi bakal bergerak di kisaran 6.000-6.088, ketika ada potensi koreksi pada perdagangan hari ini. Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak tertahan pada level Moving Average 50 hari setelah sempat break dan menuju penutupan gap yang terbentuk di pekan lalu.
Meskipun demikian bayangan bearish masih cukup terasa dimana momentum dari indikator RSI dan pergerakan indikator Stochastic memberikan arah signal yang negatif ditambah penurunan akselerasi histogram pada indikator MACD menambah kekhawatiran adanya pelemahan hingga penutupan gap dipergerakan mendatang.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung tertahan pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.000-6.088," ujar Lanjar dalam risetnya, Kamis (10/6/2021).
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, ANTM, BDMN, BNGA, BSDE, INCO, PWON, TINS.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 48,11 poin atau 0,80% ke level 6.047 dengan saham-saham disektor transportasi, teknologi, material dasar dan industri hingga keuangan memimpin penguatan.
Investor terlihat optimis menyambut aksi korporasi emiten seperti dividen hingga merger yang terus mulai agresif ditengah masa pemulihan akan krisis kesehatan 2020. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp229,10 miliar dengan saham-saham BBCA, ARTO, TLKM, ASII dan BMRI yang menjadi top net buy value.
Sementara itu, Bursa Asia ditutup mayoritas tertekan. Indeks Nikkei (-0.35%), TOPIX (-0.28%), HangSeng (-0.13%) dan CSI300 (+0.08%) cenderung melemah. Indeks harga konsumen yang melemah meskipun Tingkat inflasi barang pabrik untuk bulan Mei naik kelevel tertinggi sejak 2008 menjadi anomali ekonomi di Tiongkok. Sehingga Tiongkok juga mempertimbangkan untuk mengenakan batas harga batubara termal untuk menahan biaya energy yang tinggi saat ini.
Bursa Eropa membuka perdagangan dizona negatif. Indeks Eurostoxx (-0.03%), FTSE (-0.46%) dan DAX (-0.09%) turun iringi indeks berjangka AS. Keraguan pasar akan masa depan pelongaran moneter ditengah peningkatan inflasi yang cepat masih menjadi alasan utama ditengah peningkatan ekuitas global yang juga telah cukup tinggi. Selanjutnya investor akan terfokus pada data indeks harga konsumsi AS.
Keputusan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis dan konferensi pers dengan Presiden Christine Lagarde. Perundingan kesepakatan nuklir Iran diadakan kembali di Wina, Kamis. KTT para pemimpin Kelompok Tujuh dimulai di Cornwall, Inggris Jumat.
Meskipun demikian bayangan bearish masih cukup terasa dimana momentum dari indikator RSI dan pergerakan indikator Stochastic memberikan arah signal yang negatif ditambah penurunan akselerasi histogram pada indikator MACD menambah kekhawatiran adanya pelemahan hingga penutupan gap dipergerakan mendatang.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung tertahan pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.000-6.088," ujar Lanjar dalam risetnya, Kamis (10/6/2021).
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, ANTM, BDMN, BNGA, BSDE, INCO, PWON, TINS.
Sebelumnya, IHSG ditutup menguat 48,11 poin atau 0,80% ke level 6.047 dengan saham-saham disektor transportasi, teknologi, material dasar dan industri hingga keuangan memimpin penguatan.
Investor terlihat optimis menyambut aksi korporasi emiten seperti dividen hingga merger yang terus mulai agresif ditengah masa pemulihan akan krisis kesehatan 2020. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp229,10 miliar dengan saham-saham BBCA, ARTO, TLKM, ASII dan BMRI yang menjadi top net buy value.
Sementara itu, Bursa Asia ditutup mayoritas tertekan. Indeks Nikkei (-0.35%), TOPIX (-0.28%), HangSeng (-0.13%) dan CSI300 (+0.08%) cenderung melemah. Indeks harga konsumen yang melemah meskipun Tingkat inflasi barang pabrik untuk bulan Mei naik kelevel tertinggi sejak 2008 menjadi anomali ekonomi di Tiongkok. Sehingga Tiongkok juga mempertimbangkan untuk mengenakan batas harga batubara termal untuk menahan biaya energy yang tinggi saat ini.
Bursa Eropa membuka perdagangan dizona negatif. Indeks Eurostoxx (-0.03%), FTSE (-0.46%) dan DAX (-0.09%) turun iringi indeks berjangka AS. Keraguan pasar akan masa depan pelongaran moneter ditengah peningkatan inflasi yang cepat masih menjadi alasan utama ditengah peningkatan ekuitas global yang juga telah cukup tinggi. Selanjutnya investor akan terfokus pada data indeks harga konsumsi AS.
Keputusan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis dan konferensi pers dengan Presiden Christine Lagarde. Perundingan kesepakatan nuklir Iran diadakan kembali di Wina, Kamis. KTT para pemimpin Kelompok Tujuh dimulai di Cornwall, Inggris Jumat.
(akr)