Menakar Peluang Lampung Memproduksi Organic Brown Sugar
loading...
A
A
A
BANDAR LAMPUNG - Indonesia merupakan produsen kelapa tertinggi dunia yaitu sekitar 18,3 juta ton kelapa setiap tahunnya. Data BPS pada triwulan ke-2 tahun 2020, bahwa ekspor kelapa Indonesia sebesar 988,3 ribu ton atau senilai USD 519,2 juta. Dan Lampung menduduki posisi 10 besar penghasil kelapa di Indonesia.
“Kami berharap bahwa potensi ini bisa diarahkan juga ke produksi organic brown sugar . Karena minat dunia terhadap produk organic semakin besar saat ini dan tidak semua negara mampu memenuhi, maka ini bisa dilihat sebagai peluang yang positif dimasa yang akan datang. Ini saya siap dampingi seperti di Banyumas dan Cilacap,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI, Siti Mukaromah.
Hal ini disampaikan saat Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Panjang, Lampung, Kamis (10/6). Dalam kunjungan tersebut, DPR melihat sejauh mana PT Pelindo II Cabang Panjang beroperasi dalam memperlancar distribusi hasil pertanian maupun perkebunan ditengah situasi Pandemi Covid-19.
Siti Mukaromah juga menyampaikan urgensinya pelabuhan dalam mempermudah distribusi produk lokal, khususnya pertanian dan perkebunan ke berbagai pasar di kawasan lainnya.
“Lahan di Lampung termasuk subur untuk pertanian. Sehingga dengan adanya pelabuhan ini bisa memberikan kemudahan bagi distribusi produk lokal ke berbagai pasar kawasan lain,” ujar Erma.
Direktur Teknik PT Pelindo II Cabang Panjang, Zuhri Iryansyah menjelaskan, berbagai komoditi yang didistribusikan melalui Pelabuhan Panjang yang berasal dari berbagai daerah di Lampung, yakni kopi, ubi kayu, tebu, CPO, karet ,pisang, nanas, dan udang.
Selain Siti Mukaromah, turut serta dalam rombongan Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal (Wakil Ketua), dan para Anggota Komisi VI lainnya yakni Nyoman Parta, Lamhot Sinaga, H. Singgih Januratmoko, H. Subardi, dan Muhammad Dhevy Vijak.
“Kami berharap bahwa potensi ini bisa diarahkan juga ke produksi organic brown sugar . Karena minat dunia terhadap produk organic semakin besar saat ini dan tidak semua negara mampu memenuhi, maka ini bisa dilihat sebagai peluang yang positif dimasa yang akan datang. Ini saya siap dampingi seperti di Banyumas dan Cilacap,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI, Siti Mukaromah.
Hal ini disampaikan saat Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Panjang, Lampung, Kamis (10/6). Dalam kunjungan tersebut, DPR melihat sejauh mana PT Pelindo II Cabang Panjang beroperasi dalam memperlancar distribusi hasil pertanian maupun perkebunan ditengah situasi Pandemi Covid-19.
Siti Mukaromah juga menyampaikan urgensinya pelabuhan dalam mempermudah distribusi produk lokal, khususnya pertanian dan perkebunan ke berbagai pasar di kawasan lainnya.
“Lahan di Lampung termasuk subur untuk pertanian. Sehingga dengan adanya pelabuhan ini bisa memberikan kemudahan bagi distribusi produk lokal ke berbagai pasar kawasan lain,” ujar Erma.
Direktur Teknik PT Pelindo II Cabang Panjang, Zuhri Iryansyah menjelaskan, berbagai komoditi yang didistribusikan melalui Pelabuhan Panjang yang berasal dari berbagai daerah di Lampung, yakni kopi, ubi kayu, tebu, CPO, karet ,pisang, nanas, dan udang.
Selain Siti Mukaromah, turut serta dalam rombongan Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal (Wakil Ketua), dan para Anggota Komisi VI lainnya yakni Nyoman Parta, Lamhot Sinaga, H. Singgih Januratmoko, H. Subardi, dan Muhammad Dhevy Vijak.
(akr)