IHSG Diprediksi Bertaji, Cermati Saham-saham Berikut Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami penguatan pada perdagangan hari ini. Pergerakan indeks diperkirakan akan berada pada kisaran 5.978-6.031.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk pola candlestick bullish counter attack dengan whipsaw moving average 20 dan 50 hari. Indikator stochastic bergerak terkonsolidasi dengan MACD yang bergerak bearish.
"Sehingga IHSG berpotensi mencoba menguat dan kembali dilevel psikologisnya pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 5.978-6.031," ujarnya dalam risetnya, Selasa (22/6/2021). Saham-saham yang dapat dicemati secara teknikal diantaranya ASII, BBNI, BBTN, CTRA, ICBP, JPFA, MAIN, MEDC, SMRA, UNVR, WIKA.
Sebelumnya, IHSG ditutup turun tipis 10,87 poin atau 0,18 persen ke level 5.996,25 setelah sempat dibuka gap down hingga dua persen di awal sesi perdagangan.
Beberapa faktor yang menyebabkan IHSG tersungkur di awal sesi yakni Aksi capital outflow investor asing menyikapi langkah the Fed dalam prospek pengetatan kebijakan, Respon investor dalam rencana Bank Indonesia dalam pembobotan indeks dan Kasus covid-19 di Indonesia yang meningkat tajam.
Saham-saham disektor konsumer dan kesehatan menjadi leader penguatan. UNVR naik 4,1% sedangkan KLBF naik 8,8%. Investor asing melakukan aksi jual pada bursa reguler sebesar Rp159,06 miliar.
Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia ditutup melemah. Indeks Nikkei (-3,29%), TOPIX (-2,42%), HangSeng (-1,08%) dan CSI300 (-0,24%) turun mengiringi pelemahan indeks berjangka AS akibat rencana pengurangan pembelian aset oleh the Fed di tengah pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat.
Bursa Eropa dibuka bervariasi naik mengiringi ekuitas berjangka AS yang berbalik menguat karena investor menemukan kepercayaannya menyusul volatilitas yang didorong oleh sikap hawkish yang mengejutkan dari the Federal Reserve.
Spekulasi bahwa pengetatan kebijakan Fed yang lebih cepat dari perkiraan akan menenggelamkan perdagangan reflasi telah memicu kehati-hatian di seluruh pasar.
Selanjutnya investor akan menanti pidato preside ECB dan Ketua The Fed yang akan bersaksi pada sidang Subkomite DPR tentang pinjaman darurat pandemi the Fed hingga program pembelian asetnya pada hari Selasa.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG membentuk pola candlestick bullish counter attack dengan whipsaw moving average 20 dan 50 hari. Indikator stochastic bergerak terkonsolidasi dengan MACD yang bergerak bearish.
"Sehingga IHSG berpotensi mencoba menguat dan kembali dilevel psikologisnya pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 5.978-6.031," ujarnya dalam risetnya, Selasa (22/6/2021). Saham-saham yang dapat dicemati secara teknikal diantaranya ASII, BBNI, BBTN, CTRA, ICBP, JPFA, MAIN, MEDC, SMRA, UNVR, WIKA.
Sebelumnya, IHSG ditutup turun tipis 10,87 poin atau 0,18 persen ke level 5.996,25 setelah sempat dibuka gap down hingga dua persen di awal sesi perdagangan.
Beberapa faktor yang menyebabkan IHSG tersungkur di awal sesi yakni Aksi capital outflow investor asing menyikapi langkah the Fed dalam prospek pengetatan kebijakan, Respon investor dalam rencana Bank Indonesia dalam pembobotan indeks dan Kasus covid-19 di Indonesia yang meningkat tajam.
Saham-saham disektor konsumer dan kesehatan menjadi leader penguatan. UNVR naik 4,1% sedangkan KLBF naik 8,8%. Investor asing melakukan aksi jual pada bursa reguler sebesar Rp159,06 miliar.
Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia ditutup melemah. Indeks Nikkei (-3,29%), TOPIX (-2,42%), HangSeng (-1,08%) dan CSI300 (-0,24%) turun mengiringi pelemahan indeks berjangka AS akibat rencana pengurangan pembelian aset oleh the Fed di tengah pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat.
Bursa Eropa dibuka bervariasi naik mengiringi ekuitas berjangka AS yang berbalik menguat karena investor menemukan kepercayaannya menyusul volatilitas yang didorong oleh sikap hawkish yang mengejutkan dari the Federal Reserve.
Spekulasi bahwa pengetatan kebijakan Fed yang lebih cepat dari perkiraan akan menenggelamkan perdagangan reflasi telah memicu kehati-hatian di seluruh pasar.
Selanjutnya investor akan menanti pidato preside ECB dan Ketua The Fed yang akan bersaksi pada sidang Subkomite DPR tentang pinjaman darurat pandemi the Fed hingga program pembelian asetnya pada hari Selasa.
(ind)