Hary Tanoesoedibjo Menyoroti Rendahnya Kualitas Jaringan Internet di Daerah Terpencil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyoroti masih rendahnya kualitas rendahnya kualitas jaringan internet di daerah terpencil. Sebab itu, pihaknya meminta agar pemerintah segera memperkuat dan memerpluas jaringan internet ke daerah-daerah tersebut supaya adil karena pendidikan maupun kesehatan berbasis internet kebanyakan baru dinikmati warga perkotaan.
"Padahal semuanya harus masuk ke e-learning, e-health dan masih banyak lagi. Mungkin bisa dipercepat untuk memperluas jaringan 5G khususnya untuk daerah-daerah kecil supaya ekonomi di daerah bisa lebih maju," ungkapnya dalam acara MNC Forum LVII secara virtual, Kamis (24/6/2021).
Sebab itu, kata dia, jaringan internet yang kuat serta kualitas yang memadai perlu segera diterapkan. Terlebih dalam kondisi Indonesia saat ini segala sesuatunya membutuhkan internet guna kebutuhan e-learning, e-health dan penyuluhan bagi masyarakat pedesaan.
Tidak hanya itu, UMKM di daerah pedesaan juga kesulitan memasarkan produknya karena kualitas dan jaringan yang tidak memadai sehingga kesulitan mendorong UMKM melek digital yang saat ini tengah digaungkan pemerintah. "Mereka kesulitan memasarkan ke dalam e-commerce karena terkendala dalam layanan jaringan internet sehingga menjadi tidak kompetitif cenderung lebih mahal dibandingkan yang sudah masuk e-commerce," kata dia.
Guna mewujudkan itu, Hary Tanoesoedbjo menyarankan untuk dibangun one single network, sebab sampai saat ini operator sudah terlalu banyak sehingga tidak memberi hasil yang maksimal. "Saya pernah berpikir kenapa tidak one single network. Ini masukan saja, karena operatornya sudah kebanyakan. Sehingga semua numpuk di daerah yang sama. Baiknya digotong ramai-ramai secara nasional sehingga masyarakat terpencil dapat menikmati jaringan internet," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya agar jaringan internet khsusunya di daerah pedesaan maupun terpencil menjadi lebih bagus baik secara kualitas dan kuantitas. Dengan demikian, adanya jaringan 5G menjadi acuan pemerintah.
Pemerintah sedang berupaya menggunakan starlink untuk memenuhi kebutuhan akses intenet di Indonesia Timur. Pasalnya, stralink mencakup low orbit dan harga yang terbilang murah. "5G memang menjadi acuan kita. Kita akan fokuskan dengan teknologi terbaru. Misalnya dengan starlink," jelas Luhut.
"Padahal semuanya harus masuk ke e-learning, e-health dan masih banyak lagi. Mungkin bisa dipercepat untuk memperluas jaringan 5G khususnya untuk daerah-daerah kecil supaya ekonomi di daerah bisa lebih maju," ungkapnya dalam acara MNC Forum LVII secara virtual, Kamis (24/6/2021).
Sebab itu, kata dia, jaringan internet yang kuat serta kualitas yang memadai perlu segera diterapkan. Terlebih dalam kondisi Indonesia saat ini segala sesuatunya membutuhkan internet guna kebutuhan e-learning, e-health dan penyuluhan bagi masyarakat pedesaan.
Tidak hanya itu, UMKM di daerah pedesaan juga kesulitan memasarkan produknya karena kualitas dan jaringan yang tidak memadai sehingga kesulitan mendorong UMKM melek digital yang saat ini tengah digaungkan pemerintah. "Mereka kesulitan memasarkan ke dalam e-commerce karena terkendala dalam layanan jaringan internet sehingga menjadi tidak kompetitif cenderung lebih mahal dibandingkan yang sudah masuk e-commerce," kata dia.
Guna mewujudkan itu, Hary Tanoesoedbjo menyarankan untuk dibangun one single network, sebab sampai saat ini operator sudah terlalu banyak sehingga tidak memberi hasil yang maksimal. "Saya pernah berpikir kenapa tidak one single network. Ini masukan saja, karena operatornya sudah kebanyakan. Sehingga semua numpuk di daerah yang sama. Baiknya digotong ramai-ramai secara nasional sehingga masyarakat terpencil dapat menikmati jaringan internet," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya agar jaringan internet khsusunya di daerah pedesaan maupun terpencil menjadi lebih bagus baik secara kualitas dan kuantitas. Dengan demikian, adanya jaringan 5G menjadi acuan pemerintah.
Pemerintah sedang berupaya menggunakan starlink untuk memenuhi kebutuhan akses intenet di Indonesia Timur. Pasalnya, stralink mencakup low orbit dan harga yang terbilang murah. "5G memang menjadi acuan kita. Kita akan fokuskan dengan teknologi terbaru. Misalnya dengan starlink," jelas Luhut.
(nng)