Garap Refinery Unit II, Pertamina dan Nindya Karya Gandeng 3 Perusahaan Korsel
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan PT Nindya Karya (Persero) menggandeng tiga sekaligus perusahaan asal Korea Selatan , LOTTE Engineering & Construction, KOREIT dan DH Global, untuk melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Studi Bersama (Joint Study Agreement/JSA) terkait pengembangan Refinery Unit II, Dumai.
Ruang lingkup perjanjian tersebut meliputi aspek teknis maupun bisnis. Di antaranya, kajian konfigurasi yang terdiri peninjauan unit Residu Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dan studi optimasi untuk memproduksi produk yang bernilai tinggi.
Sedangkan dari aspek bisnis meliputi kajian model bisnis, termasuk skema pendanaan dan skema bisnis yang optimal bagi para pihak.
Baca juga:10 Tahun Jadi Buronan, Hendra Subrata Diterbangkan ke Jakarta
Kemudian, melakukan kajian kelayakan atas proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Dumai, melakukan kajian studi pasar serta melakukan pemetaan atas pihak-pihak lain yang dapat berkolaborasi untuk mendukung kelayakan proyek.
Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi mencatat studi bersama proyek tersebut telah menelan investasi hingga USD 1 juta atau sekitar Rp14,46 miliar (kurs Rp14.462). Investasi merupakan hasil patungan dari KPI, Nindya Karya, dan DH Global.
"Pihak Korea Selatan, dalam hal ini DH Global, berani membuat komitmen kira-kira USD650 ribu, lalu sisanya USD350 ribu akan dibagi antara Pertamina Kilang dan Nindya Karya," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenkomarinves Basilio Dias Araujo, Sabtu (26/6/2021).
Basilio menyebut, revitalisasi kilang unit II Dumai merupakan satu dari enam kilang yang masuk dalam program RDMP dalam rangka meningkatkan kedaulatan energi nasional. Dirinya berharap langkah kerja sama tersebut dapat dilanjutkan dengan langkah-langkah berikutnya untuk dapat direalisasikan.
Baca juga:Lindungi Institusi Pendidikan, Teknologi Bantu Wujudukan Integritas Riset
Posisi Nindya dalam Proyek Pengembangan Refinery Unit II Dumai sendiri sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan global di bidang konstruksi dan investasi berbasis engineering yang tepercaya, terkemuka dan berkelanjutan.
Kegiatan penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama Nindya Haedar A. Karim dan Direktur Utama PT Kilang Pertamina International Djoko Priyono secara langsung serta perwakilan dari DH Global, KOREIT dan LOTTE Engineering & Construction secara online, hingga disaksikan oleh Basilio Dias Araujo.
Ruang lingkup perjanjian tersebut meliputi aspek teknis maupun bisnis. Di antaranya, kajian konfigurasi yang terdiri peninjauan unit Residu Fluid Catalytic Cracking (RFCC) dan studi optimasi untuk memproduksi produk yang bernilai tinggi.
Sedangkan dari aspek bisnis meliputi kajian model bisnis, termasuk skema pendanaan dan skema bisnis yang optimal bagi para pihak.
Baca juga:10 Tahun Jadi Buronan, Hendra Subrata Diterbangkan ke Jakarta
Kemudian, melakukan kajian kelayakan atas proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Dumai, melakukan kajian studi pasar serta melakukan pemetaan atas pihak-pihak lain yang dapat berkolaborasi untuk mendukung kelayakan proyek.
Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi mencatat studi bersama proyek tersebut telah menelan investasi hingga USD 1 juta atau sekitar Rp14,46 miliar (kurs Rp14.462). Investasi merupakan hasil patungan dari KPI, Nindya Karya, dan DH Global.
"Pihak Korea Selatan, dalam hal ini DH Global, berani membuat komitmen kira-kira USD650 ribu, lalu sisanya USD350 ribu akan dibagi antara Pertamina Kilang dan Nindya Karya," kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenkomarinves Basilio Dias Araujo, Sabtu (26/6/2021).
Basilio menyebut, revitalisasi kilang unit II Dumai merupakan satu dari enam kilang yang masuk dalam program RDMP dalam rangka meningkatkan kedaulatan energi nasional. Dirinya berharap langkah kerja sama tersebut dapat dilanjutkan dengan langkah-langkah berikutnya untuk dapat direalisasikan.
Baca juga:Lindungi Institusi Pendidikan, Teknologi Bantu Wujudukan Integritas Riset
Posisi Nindya dalam Proyek Pengembangan Refinery Unit II Dumai sendiri sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan global di bidang konstruksi dan investasi berbasis engineering yang tepercaya, terkemuka dan berkelanjutan.
Kegiatan penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama Nindya Haedar A. Karim dan Direktur Utama PT Kilang Pertamina International Djoko Priyono secara langsung serta perwakilan dari DH Global, KOREIT dan LOTTE Engineering & Construction secara online, hingga disaksikan oleh Basilio Dias Araujo.
(uka)