Konsumen Cemas Berlebih, Bear Brand Dapat 'Rezeki Nomplok'

Minggu, 04 Juli 2021 - 22:29 WIB
loading...
Konsumen Cemas Berlebih,...
Ilustrasi foto/Instagram
A A A
JAKARTA - Lonjakan kasus Covid-19 dan merebaknya varian Delta yang konon daya tularnya bisa sampai 10 kali lipat memicu kekhawatiran masyarakat. Bahkan, imbas kecemasan berlebih, baru-baru ini terjadi aksi panic buying terhadap produk susu steril Bear Brand dari Nestle.

Ya, susu kemasan kaleng yang juga populer dengan sebutan susu beruang itu naik daun dan banyak diburu dalam beberapa hari terakhir. Warganet banyak yang mengaku kesulitan membeli susu ini lantaran stok di supermarket dan minimarket juga kosong.

Tak sedikit juga oknum yang memanfaatkan momentum ini untuk menjual sekaleng susu Bear Brand secara daring, dari harga normalnya berkisar Rp9.000-Rp12.000 menjadi Rp50.000 per kaleng.



Pakar Marketing, Yuswohady mengatakan, di tengah banyaknya brand yang sepi pembeli, saat ini susu Bear Brand banyak dicari orang lantaran dipercaya dapat memberikan kesehatan terlebih dalam masa kecemasan terpapar virus Covid-19. Sehingga, hal ini menjadi rejeki nomplok bagi susu Bear Brand.

“Ketika banyak brand rontok karena sepi pembeli, Bear Brand justru ‘kelabakan’ oleh rush konsumen yang melakukan panic buying. Secara tidak langsung ini jadi rezeki nomplok buat Bear Brand,” ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (4/7/2021).

Viralnya susu Bear Brand, kata Yuswohady lebih otentik sebab terjadi secara spontan dan memicu adanya panic buying. Hal itu bermula dari rekomendasi mulut ke mulut yang mempercayai bahwa susu Bear Brand dapat menyembuhkan penyakit terutama gejala-gejala pada Covid-19.

“Viral Bear Brand bukan ditrigger oleh sebuah kampanye branding melainkan oleh kebutuhan mendesak konsumen akibat fear of death di masa pandemic,” ucapnya.



Dia juga menjelaskan serbuan masyarakat terhadap susu Bear Brand hanya terjadi dalam jangka pendek saja. Namun ke depan positioning Bear Brand akan menjadi sangat kuat sebagai susu kesehatan.

“Ini lepas dari orang mengatakan bahwa susu Bear Brand itu bukan untuk kesehatan atau mitos lah bahasanya. Tapi yang perlu diketahui, persepsi itu dibentuk oleh konsumen. Itu yang tidak bisa ditahan. Konsumen sekarang sudah percaya bahwa susu Bear Brand itu susu kesehatan,” tuturnya.

Lanjutnya, fenomena panic buying ini secara alamiah membangun reputasi merek di tengah pandemi Covid-19. Sehingga tak ayal jika ke depan susu Bear Brand akan semakin dikenal masyarakat sebagai susu kesehatan.

“Pandemi Covid-19 ini bukan bencana sebulan atau dua bulan tetapi akan bisa saja sampai beberapa tahun ke depan. Jadi produk-produk seperti susu Bear Brand ini nanti akan semakin kuat reputasinya secara permanen. Dengan pandemi, merek-merek tertentu sangat diuntungkan,” pungkasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
Alfamart Menutup 400...
Alfamart Menutup 400 Gerai, Sementara Warung Madura Terus Ekspansi
Waste Station, Upaya...
Waste Station, Upaya Kolaboratif Ciptakan Perilaku Bijak Sampah yang Berkelanjutan
Nestle Indonesia Lakukan...
Nestle Indonesia Lakukan PHK, Kompensasinya di Atas Aturan
Heboh Warga di Malaysia...
Heboh Warga di Malaysia Borong Air Minum Kemasan, Kemenperin: Pasokan AMDK di Indonesia Aman
Warga Malaysia Panic...
Warga Malaysia Panic Buying Air Kemasan, Ini Biang Keladinya
Heboh Warga China Tiba-tiba...
Heboh Warga China Tiba-tiba Panic Buying, Ada Apa?
Tak Peduli Perang, Nestle...
Tak Peduli Perang, Nestle Akan Bangun Pabrik di Ukraina Rp671 Miliar
Soal Rencana Pemblokiran...
Soal Rencana Pemblokiran Pasokan ke Nestle, Begini Tanggapan Astra Agro
Rekomendasi
Benarkah Musibah Ketentuan...
Benarkah Musibah Ketentuan Allah atau Akibat Dosa?
Kronologi Yuke Dewa...
Kronologi Yuke Dewa 19 Diduga Tabrak Anak Kecil di Tasikmalaya, Beri Bantuan Rp10 Juta
Duel Charging Station...
Duel Charging Station di ASEAN: Indonesia Tertinggal Jauh? PLN Punya 3.772 SPKLU, Thailand dan Singapura Unggul!
Berita Terkini
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
55 menit yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
2 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
2 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
3 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
3 jam yang lalu
Kementerian BUMN Dorong...
Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Lewat Workshop Media Sosial Berbasis AI
3 jam yang lalu
Infografis
Pilot Jet Tempur F-16...
Pilot Jet Tempur F-16 Ukraina Pavlo Ivanov Dapat Gelar Pahlawan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved