Ekonomi Semester I Mulai Pulih, Wapres Beberkan Indikatornya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengatakan bahwa pemerintah sejak tahun 2020 telah mengambil berbagai kebijakan yang luar biasa untuk mengatasi masalah kesehatan dan dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan memokuskan APBN sepenuhnya untuk keperluan tersebut.
“Dengan alokasi sebesar Rp695 triliun pada tahun 2020 dan Rp699 triliun untuk tahun 2021 dan akan ditambah sesuai kebutuhan untuk penanganan kesehatan, bantuan sosial, dan stimulus bagi dunia usaha termasuk UMKM,” ujarnya saat memberikan kuliah umum di Lemhanas, Selasa (6/7/2021).
Dia mengaku bersyukur dengan upaya yang telah dilakukan dalam mengelola krisis akibat pandemi Covid-19. “Khususnya dari sisi ekonomi menunjukkan hasil yang positif dan memberikan harapan pemulihan sebagaimana ditunjukkan oleh indikator-indikator pada semester I tahun 2021,” ungkapnya.
Indikator-indikator tersebut antara lain purchasing manager index (PMI) Manufaktur pada bulan Mei telah mulai ekspansi dan mencapai rekor tertinggi. Lalu inflasi pada bulan Mei, mulai menunjukkan peningkatan yang berarti dengan meningkatnya permintaan.
“Indeks Keyakinan Konsumen pada bulan Mei 104,4 atau berarti kondisi optimis. Indeks Penjualan Ritel per April tumbuh 15,6% secara tahunan (year-on-year) dan diperkirakan masih tumbuh double digit pada Mei 2021,” tuturnya.
Dia menambahkan, konsumsi listrik per Mei tumbuh 16,6%. "Termasuk penguatan tren pertumbuhan konsumsi listrik bisnis dan industri sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi dan dukungan pemerintah dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi,” tutupnya.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
“Dengan alokasi sebesar Rp695 triliun pada tahun 2020 dan Rp699 triliun untuk tahun 2021 dan akan ditambah sesuai kebutuhan untuk penanganan kesehatan, bantuan sosial, dan stimulus bagi dunia usaha termasuk UMKM,” ujarnya saat memberikan kuliah umum di Lemhanas, Selasa (6/7/2021).
Dia mengaku bersyukur dengan upaya yang telah dilakukan dalam mengelola krisis akibat pandemi Covid-19. “Khususnya dari sisi ekonomi menunjukkan hasil yang positif dan memberikan harapan pemulihan sebagaimana ditunjukkan oleh indikator-indikator pada semester I tahun 2021,” ungkapnya.
Indikator-indikator tersebut antara lain purchasing manager index (PMI) Manufaktur pada bulan Mei telah mulai ekspansi dan mencapai rekor tertinggi. Lalu inflasi pada bulan Mei, mulai menunjukkan peningkatan yang berarti dengan meningkatnya permintaan.
“Indeks Keyakinan Konsumen pada bulan Mei 104,4 atau berarti kondisi optimis. Indeks Penjualan Ritel per April tumbuh 15,6% secara tahunan (year-on-year) dan diperkirakan masih tumbuh double digit pada Mei 2021,” tuturnya.
Dia menambahkan, konsumsi listrik per Mei tumbuh 16,6%. "Termasuk penguatan tren pertumbuhan konsumsi listrik bisnis dan industri sejalan dengan membaiknya aktivitas ekonomi dan dukungan pemerintah dalam penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi,” tutupnya.
Lihat Juga: Temui Bos Perusahaan Raksasa di AS, Presiden Prabowo: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia
(ind)