Gudang Garam Tepis Kabar Akuisisi oleh Japan Tobacco
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan mengenai akuisisi dengan Japan Tobacco. Pernyataan ini sekaligus menjawab isu yang beredar dalam beberapa waktu terakhir terkait isu akuisisi itu.
Hal ini disampaikan manajemen Gudang Garam dalam surat dengan Nomor: S-04610/BEO.PP3/07/2021 yang berisikan penegasan tidak adanya pembicaraan akuisisi Perseroan dengan Japan Tobacco.
"Dengan ini kami informasikan bahwa sampai dengan tanggal surat penjelasan ini disampaikan, tidak terdapat pembicaraan mengenai merger dan akuisisi (M&A) antara perseroan dengan Japan tobacco atau perusahaan asing lainnya," ujar Corporate Secretary Gudang Garam, Heru Budiman, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis (8/7/2021).
Baca juga:Update Covid-19: Positif 2.417.788 Orang, 1.994.573 Sembuh dan 63.760 Meninggal
Heru juga menyampaikan bahwa pemberitaan tersebut di atas tidak memiliki dampak terhadap perseroan, baik dari segi hukum, keuangan, dan kegiatan operasional.
Sebelumnya, riset yang dipublikasikan CGS-CIMB Sekuritas Indonesia menyampaikan bahwa pelaku pasar tengah ramai membicarakan potensi GGRM menjadi subjek merger dan akuisisi oleh perusahaan asing.
Selain itu, Gudang Garam dan Japan Tobacco pernah memiliki hubungan yang baik, ketika pada 4 Agustus 2017 perusahaan asal Jepang itu membeli anak perusahaan Gudang Garam, PT Karyadibya Mahardhika (KDM) dan distributornya PT Surya Mustika Nusantara (SMN) senilai USD677 juta atau saat itu setara Rp9,02 triliun.
Baca juga:Penaltinya Sempat Ditepis, Harry Kane Lega Timnas Inggris Raih Kemenangan
Dilihat melalui RTI, pada perdagangan hari ini saham GGRM mengalami penurunan sebesar Rp275 atau 0,67% ke Rp40.575 per lembar saham. Selama sebulan terakhir saham GGRM naik 20,76% dan secara year to date turun 1,04%.
Frekuensi perdagangan saham GGRM mencapai 8.190 kali dengan 4,85 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp200,34 miliar. Price Earning Ratio (PER) 11,17 dan market cap sebesar Rp78,07 triliun.
Hal ini disampaikan manajemen Gudang Garam dalam surat dengan Nomor: S-04610/BEO.PP3/07/2021 yang berisikan penegasan tidak adanya pembicaraan akuisisi Perseroan dengan Japan Tobacco.
"Dengan ini kami informasikan bahwa sampai dengan tanggal surat penjelasan ini disampaikan, tidak terdapat pembicaraan mengenai merger dan akuisisi (M&A) antara perseroan dengan Japan tobacco atau perusahaan asing lainnya," ujar Corporate Secretary Gudang Garam, Heru Budiman, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Kamis (8/7/2021).
Baca juga:Update Covid-19: Positif 2.417.788 Orang, 1.994.573 Sembuh dan 63.760 Meninggal
Heru juga menyampaikan bahwa pemberitaan tersebut di atas tidak memiliki dampak terhadap perseroan, baik dari segi hukum, keuangan, dan kegiatan operasional.
Sebelumnya, riset yang dipublikasikan CGS-CIMB Sekuritas Indonesia menyampaikan bahwa pelaku pasar tengah ramai membicarakan potensi GGRM menjadi subjek merger dan akuisisi oleh perusahaan asing.
Selain itu, Gudang Garam dan Japan Tobacco pernah memiliki hubungan yang baik, ketika pada 4 Agustus 2017 perusahaan asal Jepang itu membeli anak perusahaan Gudang Garam, PT Karyadibya Mahardhika (KDM) dan distributornya PT Surya Mustika Nusantara (SMN) senilai USD677 juta atau saat itu setara Rp9,02 triliun.
Baca juga:Penaltinya Sempat Ditepis, Harry Kane Lega Timnas Inggris Raih Kemenangan
Dilihat melalui RTI, pada perdagangan hari ini saham GGRM mengalami penurunan sebesar Rp275 atau 0,67% ke Rp40.575 per lembar saham. Selama sebulan terakhir saham GGRM naik 20,76% dan secara year to date turun 1,04%.
Frekuensi perdagangan saham GGRM mencapai 8.190 kali dengan 4,85 juta lembar saham diperdagangkan dan nilai transaksi mencapai Rp200,34 miliar. Price Earning Ratio (PER) 11,17 dan market cap sebesar Rp78,07 triliun.
(uka)