Indonesia Turun Kelas Setara Samoa, Ini PR yang Harus Dikejar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harapan Indonesia untuk menjadi negara maju nampaknya meredup sementara. Pasalnya, ekonomi Indonesia kini malah turun kelas ke negara berpendapatan menengah bawah setara Samoa.
World Bank mencatat bahwa tahun lalu Indonesia memang berada di level atas untuk negara berpendapatan menengah dengan Gross Nasional Income (GNI) atau pendapatan nasional bruto sebesar USD 4.050 per kapita.
Namun, tahun ini GNI Indonesia hanya sebesar USD 3.979 per kapita, seiring dengan resesi ekonomi yang terjadi sepanjang 2020. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan Indonesia supaya naik kelas.
"Yang pertama, fokus lakukan transformasi struktural, khususnya ke penguatan industri manufaktur yang menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja yang berkualitas," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Sabtu(10/7/2021).
Selanjutnya kedua, integrasikan perkembangan digital untuk mensupport manufaktur dan pertanian.
"Sekarang terlihat ga nyambung fokus industrinya ke barat, teknologinya ke timur akhirnya banjir impor barang jadi lewat e-commerce," tambah Bhima. Hal ketiga yang penting, lanjut dia, adalah mendorong inovasi dan upgrade kualitas pendidikan. "Terakhir, perkuat jaring perlindungan sosial agar no one is left behind, tidak ada yang tertinggal dalam proses mencapai negara maju," pungkasnya.
World Bank mencatat bahwa tahun lalu Indonesia memang berada di level atas untuk negara berpendapatan menengah dengan Gross Nasional Income (GNI) atau pendapatan nasional bruto sebesar USD 4.050 per kapita.
Namun, tahun ini GNI Indonesia hanya sebesar USD 3.979 per kapita, seiring dengan resesi ekonomi yang terjadi sepanjang 2020. Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan Indonesia supaya naik kelas.
"Yang pertama, fokus lakukan transformasi struktural, khususnya ke penguatan industri manufaktur yang menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja yang berkualitas," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Sabtu(10/7/2021).
Selanjutnya kedua, integrasikan perkembangan digital untuk mensupport manufaktur dan pertanian.
"Sekarang terlihat ga nyambung fokus industrinya ke barat, teknologinya ke timur akhirnya banjir impor barang jadi lewat e-commerce," tambah Bhima. Hal ketiga yang penting, lanjut dia, adalah mendorong inovasi dan upgrade kualitas pendidikan. "Terakhir, perkuat jaring perlindungan sosial agar no one is left behind, tidak ada yang tertinggal dalam proses mencapai negara maju," pungkasnya.
(nng)