Risiko Pakai BBM RON Rendah, Murah Tapi Boros di Bengkel!

Rabu, 14 Juli 2021 - 17:20 WIB
loading...
A A A
Terkait penggunaan BBM RON tinggi yang semakin besar, kata Mamit, pemerintah harus terus melakukan sosialisasi manfaat dari penggunaan BBM RON tinggi. Untuk itu, saran Mamit, perlu menggandeng komunitas-komunitas kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4 dalam upaya sosialisasi kepada pengguna. "Selain itu juga harus melakukan berbagai macam gimmick atau undian agar masyarakat beralih ke BBM RON tinggi seperti saat ini," ucapnya.



Upaya-upaya itu, lanjut Mamit, harus diteruskan dan dijaga serta dikembangkan dengan inovasi-inovasi lain, sehingga semakin menarik bagi konsumen. Hal yang tidak kalah penting adalah pelayanan di SPBU harus semakin di tingkatkan.
"Takaran juga harus semakin pas mengingat pengguna BBM RON tinggi saat ini adalah kelas menengah ke atas yang cukup kritis," jelas dia.

Perlu diketahui, pemilihan BBM yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan bermotor ternyata bisa berakibat fatal berupa kerusakan mesin. Pasalnya, bila mobil modern dipaksa menggunakan BBM oktan rendah, akan berdampak kepada perbaikan akibat kerusakan mesin bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Penggunaan dan pemilihan bahan bakar perlu pertimbangan. Karena, akibat penggunaan BBM RON rendah banyak dikeluhkan oleh pengguna kendaraan. Seperti yang dirasakan oleh Instruktur Mekanik Bengkel Honda Sanggar Laut Group, Muh Arief Munafri. Banyak pelanggannya, yang mengeluhkan dampak dari penggunaan BBM RON rendah. "Pelanggan awam paham mengisi bahan bakar, tapi tidak paham apa yang buat mobil bisa jalan dengan performa maksimal dan bikin awet mesin kendaraan," kata Arief.

Pertimbangan memilih bahan bakar itu krusial sebetulnya. Misal pengguna lebih pilih BBM Premium. "Saat ini kita hemat, hemat diawal tapi boros di akhir. Lebih baik kita sedikit menambah rupiahnya tapi kualitas kita dapat jangka panjang," jelas dia.

Banyak yang tidak disadari, kata dia, kerusakan pada mesin akibat penggunaan BBM oktan rendah dapat dilihat pada kotoran yang ada pada piston dan silinder yang warnanya hitam pekat. "Kondisi piston menjadi hitam pekat seharusnya terjadi kalau kendaraan sudah lebih dari 10 tahun dengan catatan bahan bakarnya yang dipakai tepat," jelas Arief.

Kerusakan pada mesin akibat salah menggunakan bahan bakar dapat dilihat dari piston dan silinder headnya. Bila hasil pembakarannya hitam itu menunjukkan penggunaan bahan bakar yang boros. "Kalau piston sudah hitam sekali berarti oktannya tidak sesuai karena meledak duluan, dia terbakar duluan jadinya menimbulkan kerak-kerak hitam," tambahnya.
(nng)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1777 seconds (0.1#10.140)