BI Bilang Utang Luar Negeri Tetap Sehat: 37,6% dari PDB
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia melaporkan utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2021 mengalami penurunan. Posisi ULN Indonesia pada akhir Mei 2021 sebesar USD415 miliar atau setara dengan Rp5.976 triliun (kurs Rp14.400). Angka ini turun 0,6% (mtm) dibandingkan dengan posisi ULN April 2021 sebesar USD417,6 miliar.
Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan, utang Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Baca juga:Mulai Kolaps, Ibas Ajak Beri Dukungan dan Doa untuk Nakes Tanah Air
"ULN Indonesia pada Mei 2021 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,6%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 37,9%," kata Erwin di Jakarta, Jumat (15/7/2021).
Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,5% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko," katanya.
Baca juga:Ini Dia Mobil-mobil BMW yang Dibuat oleh Orang Jepang
Saat ini, ULN pemerintah tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah di bulan Mei 2021 tercatat sebesar USD203,4 miliar, menurun 1,3% (mtm) dibandingkan dengan posisi ULN April 2021.
Hal ini mendorong perlambatan pertumbuhan tahunan ULN pemerintah menjadi sebesar 5,9% (yoy) dibandingkan dengan 8,6% (yoy) di bulan April 2021. Penurunan posisi ULN pemerintah tersebut terjadi seiring dengan pembayaran Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman dalam valuta asing yang jatuh tempo di bulan Mei 2021.
Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan, utang Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Baca juga:Mulai Kolaps, Ibas Ajak Beri Dukungan dan Doa untuk Nakes Tanah Air
"ULN Indonesia pada Mei 2021 tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 37,6%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 37,9%," kata Erwin di Jakarta, Jumat (15/7/2021).
Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,5% dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko," katanya.
Baca juga:Ini Dia Mobil-mobil BMW yang Dibuat oleh Orang Jepang
Saat ini, ULN pemerintah tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah di bulan Mei 2021 tercatat sebesar USD203,4 miliar, menurun 1,3% (mtm) dibandingkan dengan posisi ULN April 2021.
Hal ini mendorong perlambatan pertumbuhan tahunan ULN pemerintah menjadi sebesar 5,9% (yoy) dibandingkan dengan 8,6% (yoy) di bulan April 2021. Penurunan posisi ULN pemerintah tersebut terjadi seiring dengan pembayaran Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman dalam valuta asing yang jatuh tempo di bulan Mei 2021.
(uka)