Tiga BUMN Ini Bersinergi Amankan Pasokan Biomassa Dukung Target EBT 23%
loading...
A
A
A
“PTPN Group memiliki potensi biomassa berbasis komoditi perkebunan yang cukup besar antara lain biomassa dari komoditi kelapasawit, karet dan tebu yang dimiliki oleh PTPN I hingga PTPN XIV,” ucapnya.
Ghani juga berharap rogram ini akan menghasilkan penurunan emisi GRK dan berdampak pada kualitas udara di lingkungan sekitar menjadi lebih baik.
Menurut dia, co-firing biomassa dengan batu bara menawarkan aspek positif bagi lingkungan. Sebab, co-firing biomassa akan mengurangi emisi karbondioksida. Selain itu, biomassa juga mengandung sulfur yang jauh lebih sedikit daripada kebanyakan batu bara.
Sementara itu, Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan, saat ini Perhutani memiliki sumber daya kawasan hutan seluas 2,4 juta hektare (ha) di Pulau Jawa serta Madura dan 1,3 juta ha di luar Pulau Jawa yang dikelola oleh anak perusahaan. Luasan areal tersebut dapat dikembangkan menjadi hutan tanaman energi. Sementara ini, areal yang telah dikembangkan hutan tanaman energi seluas kurang leb ih 27.000 Ha dari rencana seluas sekitar 70.000 ha. "Ke depannya Perhutani juga akan menyiapkan industri biomassa berbasis tanaman hutan untuk menghasilkan produk wood pellet dan atau wood chip," kata Wahyu.
Dia menambahkan, Perhutani juga menyiapkan kluster tanaman energi seluas 70.000 ha dan rencana industri turunannya yaitu wood chip dan wood pellet sejak 2019, dan telah menjadi program dalam RJPP 2020-2024 karena peluang pasar luar negeri yang menjanjikan. Tidak hanya itu, Perhutani juga ingin berperan dalam program pemerintah mencapai target bauran energi nasional sebesar 23% pada 2025 dan target penurunan emisi sebesar 29% pada 2030 sesuai Paris Agreement.
Ghani juga berharap rogram ini akan menghasilkan penurunan emisi GRK dan berdampak pada kualitas udara di lingkungan sekitar menjadi lebih baik.
Menurut dia, co-firing biomassa dengan batu bara menawarkan aspek positif bagi lingkungan. Sebab, co-firing biomassa akan mengurangi emisi karbondioksida. Selain itu, biomassa juga mengandung sulfur yang jauh lebih sedikit daripada kebanyakan batu bara.
Sementara itu, Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan, saat ini Perhutani memiliki sumber daya kawasan hutan seluas 2,4 juta hektare (ha) di Pulau Jawa serta Madura dan 1,3 juta ha di luar Pulau Jawa yang dikelola oleh anak perusahaan. Luasan areal tersebut dapat dikembangkan menjadi hutan tanaman energi. Sementara ini, areal yang telah dikembangkan hutan tanaman energi seluas kurang leb ih 27.000 Ha dari rencana seluas sekitar 70.000 ha. "Ke depannya Perhutani juga akan menyiapkan industri biomassa berbasis tanaman hutan untuk menghasilkan produk wood pellet dan atau wood chip," kata Wahyu.
Dia menambahkan, Perhutani juga menyiapkan kluster tanaman energi seluas 70.000 ha dan rencana industri turunannya yaitu wood chip dan wood pellet sejak 2019, dan telah menjadi program dalam RJPP 2020-2024 karena peluang pasar luar negeri yang menjanjikan. Tidak hanya itu, Perhutani juga ingin berperan dalam program pemerintah mencapai target bauran energi nasional sebesar 23% pada 2025 dan target penurunan emisi sebesar 29% pada 2030 sesuai Paris Agreement.
(nng)