Kata Pengamat Soal Suntikan PMN untuk 3 Perseroan Pelat Merah
loading...
A
A
A
Sejalan dengan itu, di tengah situasi Indonesia dengan lonjakan kasus yang sangat signifikan, suntikan dana bukan diberikan kepada sektor esensial seperti sektor kesehatan melainkan pada sektor non esesial, terkait hal tersebut, Toto menuturkan dalam konteks pengembangan BUMN ke depan juga membutuhkan upaya-upaya yang dimana ketika situasi sudah membaik dan ekonomi juga mulai pulih, maka kesiapan perusahaan plat merah ini dapat tancap gas. “BUMN juga harus mempersiapkan diri supaya lebih siap saat memasuki masa pasca pandemi,” imbuhnya.
Sedangkan pada sektor kesehatan, menurutnya pemerintah telah melakukan realokasi anggaran. Seperti Bio Farma dan Kimia Farma sudah mendapatkan alokasi PMN sebagian diberikan pada 2019 dan sebagiannya lagi di 2020.
Menurut dia, sektor kesehatan tersebut kontribusinya sudah cukup signifikan. Sehingga secara umum dari sector kesehatan sudah siap dengan PMN yang sudah diberikan sebelumnya.
“Perkembangan BUMN juga penting begitupun dengan sektor-sektor kesehatan. Jadi berimbang saja antara realokasi yang sudah digelontorkan untuk sektor esensial dan juga bagaimana sektor non esensial juga lebih siap untuk memasuki pasca pandemi,” tandasnya.
Lihat Juga: One on One Bersama Wakil Kepala BP Danantara Kaharuddin Djenod: Tantangan Mengelola Aset Negara
Sedangkan pada sektor kesehatan, menurutnya pemerintah telah melakukan realokasi anggaran. Seperti Bio Farma dan Kimia Farma sudah mendapatkan alokasi PMN sebagian diberikan pada 2019 dan sebagiannya lagi di 2020.
Menurut dia, sektor kesehatan tersebut kontribusinya sudah cukup signifikan. Sehingga secara umum dari sector kesehatan sudah siap dengan PMN yang sudah diberikan sebelumnya.
“Perkembangan BUMN juga penting begitupun dengan sektor-sektor kesehatan. Jadi berimbang saja antara realokasi yang sudah digelontorkan untuk sektor esensial dan juga bagaimana sektor non esensial juga lebih siap untuk memasuki pasca pandemi,” tandasnya.
Lihat Juga: One on One Bersama Wakil Kepala BP Danantara Kaharuddin Djenod: Tantangan Mengelola Aset Negara
(ind)