Bank Indonesia Sebut Bank Masih 'Kebanjiran Duit'

Kamis, 22 Juli 2021 - 21:10 WIB
loading...
Bank Indonesia Sebut...
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perbankan hingga paruh pertama tahun 2021 masih melimpah dan longgar. Kondisi itu didorong oleh kebijakan moneter yang akomodatif serta kuatnya sinergi kebijakan BI dan pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Baca:Menag Ajak Masyarakat Dukung Kebijakan PPKM Level 4 dan 3

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sepanjang tahun 2021 hingga 19 Juli, Bank Indonesia telah menambah likuiditas quantitative easing (QE) di perbankan sebesar Rp101,1 triliun. Tambahan kebijakan tersebut di atas kebijakan QE yang telah dilakukan sejak meningkatnya Covid-19 di tahun 2020.

“Ini merupakan komitmen Bank Indonesia untuk memastikan bahwa limit likuiditas melimpah dan longgar di perbankan dan sistem keuangan,” ujar Perry saat melaporkan hasil rapat dewan gubernur BI, Kamis (22/7/2021).

Perry mengatakan bahwa kondisi likuiditas perbankan masih sangat longgar juga tecermin pada rasio alat likuid pada dana pihak ketiga (DPK) yang tinggi, sebesar 32,95%, dan pertumbuhan DPK sebesar 11,28% year on year (yoy).

Kemudian Perry juga menyebut likuiditas perekonomian turut meningkat yang terlihat pada uang beredar dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2) yang tumbuh meningkat masing-masing secara berurutan 17% dan 11,4% secara yoy pada Juni 2021.

Baca juga:Olimpiade Tokyo 2020: Timnas Brasil U-23 Cukur Jerman U-23

“Pertumbuhan uang beredar terutama ditopang ekspansi otoritas yang meningkat dan kredit perbankan yang mulai positif,” imbuh Perry.

Ke depannya BI berharap meningkatnya aktivitas kredit bisa lebih meningkatkan ekspansi likuiditas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kecepatan perputaran uang di ekonomi.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Resmi Diberhentikan,...
Resmi Diberhentikan, Ini 3 Pejabat Tinggi BI yang Jadi Komisaris Bank BUMN
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
Apakah Bisa Tukar Uang...
Apakah Bisa Tukar Uang Baru secara Online?
BI Proyeksikan Ekonomi...
BI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 4,7% hingga 5,5% di 2025
BI Guyur Likuiditas...
BI Guyur Likuiditas Rp291,8 Triliun, Bank BUMN hingga Asing Terima Jatah
Tok, BI Tahan Suku Bunga...
Tok, BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Utang Luar Negeri Indonesia...
Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi USD427,5 Miliar per Januari 2025
Bank Indonesia Menghadirkan...
Bank Indonesia Menghadirkan Kemudahan Transaksi Pembayaran Digital Melalui QRIS TAP
Dukung BI, QRIS Tap...
Dukung BI, QRIS Tap Bisa Dipakai lewat Wondr by BNI
Rekomendasi
Gunung Dukono Meletus,...
Gunung Dukono Meletus, Luncurkan Abu Vulkanik 1,9 Km
Pemuda Desa Tial dan...
Pemuda Desa Tial dan Desa Tulehu Maluku Bentrok, 1 Orang Tewas
Hadapi Arus Balik, Jasa...
Hadapi Arus Balik, Jasa Marga Siapkan Pengalihan Lalin dari Transjawa ke Jakarta
Berita Terkini
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
6 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
7 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
7 jam yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
8 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
9 jam yang lalu
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
10 jam yang lalu
Infografis
Market Value Tim Nasional...
Market Value Tim Nasional Asia Tenggara: Timnas Indonesia Teratas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved