Transaksi Uang Elektronik Terus Melejit di Masa Pandemi

Rabu, 28 Juli 2021 - 16:06 WIB
loading...
Transaksi Uang Elektronik...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pembatasan mobilitas masyarakat guna memutus penyebaran virus Covid-19 mendorong terjadinya perubahan pada transaksi keuangan, di mana penggunaan uang elektronik naik signifikan.

Hal ini juga seiring perkembangan digital yang membuat banyak masyarakat beralih menjual dan membeli barang melalui e-commerce. Terlebih, layanan perbankan digital atau uang elektronik ini dapat mengurangi risiko penularan Covid-19.

Sejak semester I/2021 transaksi uang elektronik melonjak 41,01 persen dan nilainya diprediksi bisa mencapai Rp278 triliun hingga akhir tahun ini.

Director of Consumer Business Bank BRI, Handayani mengatakan, sejak tiga bulan terakhir transaksi elektronik meningkat signifikan dibandingkan periode empat tahun ke belakang sebelum pandemi.

"Jadi kalau kita lihat perubahan ini sangat signifikan sekali, termasuk tren transaksi. Kalau kita lihat dari data dengan membandingkan posisi 3 bulan terakhir dengan 2015-2019 sebelum adanya Covid-19, itu jumlahnya lebih banyak yang tiga bulan terakhir ini," ujarnya dalam acara Indonesia Industry Outlook 2021 secara daring, Rabu (28/7/2021).



Menurut dia, meningkatnya transaksi elektronik di tengah pandemi disebabkan oleh kesadaran masyarakat seiring meningkatnya risiko penularan virus Covid-19 melalui uang kertas.

"Mulai takut untuk memegang uang tunai karena dianggap sebagai alat transfering virus Covid-19. Sementara kalau server base yang ada di mobile, risiko penularan Covid-19 ini dapat dikontrol," jelas dia.

Senada, Wakil Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Abdullah Firman Wibowo, juga menyoroti fenomena yang sama dengan menilai setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan perubahan transaksi ke depannya.

"Banyak faktor yang menyebabkan perubahan transaksi ke depan. Pertama, perbankan mempunyai persaingan dengan fintech yang menawarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi," ujarnya pada acara yang sama.



Firman melanjutkan, faktor kedua yang menyebabkan perubahan digital adalah dorongan milenial. Dirinya melihat milenial ini sangat dekat kehidupannya dengan transaksi-transaksi digital.

Ketiga, seiring perkembangan, perbankan juga akan meningkatkan pelayanan untuk lebih optimal melalui layanan berbasis digital. "Dan kemudian didorong dengan adanya pandemi Covid-19 ini, tentunya itu merubah bagaimana model bisnis kita, strategi bisnis kita, termasuk pengembangan variasi produk berbasis syariah," tuturnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1976 seconds (0.1#10.140)