Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Jika Harga Deal, Dalam 4 Minggu Xl-AXiata Bakal Kuasai Link Net
loading...
Foto/ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Kabar yang sebelumnya beredar kencang kini mulai jelas terlihat. PT XL Axiata TBk (XL) bersama Axiata Group Berhad bakal memborong sekitar 1,81 miliar lembar atau 66,03% saham PT Link Net Tbk (Link Net) .
Jumlah saham sebanyak itu diambil dari dua pemegang saham Link Net yang tercatat di bursa. Pertama adalah PT First Media Tbk sebanyak 798.969.286 saham atau 29,04% dan satunya lagi Asia Link Dewa PTe LTD (ALD) sebanyak 1.017.766.198 saham atau 36,99%.
Baca juga:DKI, Jabar dan Jateng Pimpin Angka Kesembuhan Kasus COVID-19
Proses pembelian saham Link Net oleh Xl-Axiata masih memasuki tahap awal. Para pembeli dan penjual baru menandatangani term sheet yang tidak mengikat.
"XL Axiata dan Axiata Group telah menandatangi kesepakatan tidak mengikat dengan pemegang saham mayoritas Link Net," kata Tri Wahyuningsih, General Manager Corporate Communications PT XL Axiata Tbk, kepada Sindonews, Jumat (30/7/2021).
Langkah akuisisi itu sendiri mengikuti Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. Pihak XL-Axiata menegaskan bahwa rencana pengambilalihan adalah untuk pengembangan usaha dan memperluas jaringan usaha serta untuk memperkuat posisi bisnis XL dan Axiata di bidang penyediaan jasa telekomunikasi.
Jika terwujud, maka Xl-Axiata akan menjadi pengendali baru Link Net. Mereka juga akan melakukan kewajiban tender offer.
Link Net sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan layanan melalui jaringan komunikasi broadband, termasuk penyaluran program televisi dan internet berkecepatan tinggi. PT First Media Television adalah sebuah perusahaan yang terafiliasi dengan Link Net dengan kepemilikan sebesar 99.99%.
Negosisiasi ini dilakukan secara langsung antara pembeli dan penjual. Para pembeli dan penjual berencana menandatangani perjanjian definitif. Sayangnya memang, belum terungkap pada harga berapa saham Link Net akan dibeli Xl-Axiata.
"Pada tahap ini kami belum membuat penawaran yang mengikat dan transaksi akan bergantung pada hasil due diligence dan negeosisasi kedua belah pihak," tambah Tri.
Jumlah saham sebanyak itu diambil dari dua pemegang saham Link Net yang tercatat di bursa. Pertama adalah PT First Media Tbk sebanyak 798.969.286 saham atau 29,04% dan satunya lagi Asia Link Dewa PTe LTD (ALD) sebanyak 1.017.766.198 saham atau 36,99%.
Baca juga:DKI, Jabar dan Jateng Pimpin Angka Kesembuhan Kasus COVID-19
Proses pembelian saham Link Net oleh Xl-Axiata masih memasuki tahap awal. Para pembeli dan penjual baru menandatangani term sheet yang tidak mengikat.
"XL Axiata dan Axiata Group telah menandatangi kesepakatan tidak mengikat dengan pemegang saham mayoritas Link Net," kata Tri Wahyuningsih, General Manager Corporate Communications PT XL Axiata Tbk, kepada Sindonews, Jumat (30/7/2021).
Langkah akuisisi itu sendiri mengikuti Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. Pihak XL-Axiata menegaskan bahwa rencana pengambilalihan adalah untuk pengembangan usaha dan memperluas jaringan usaha serta untuk memperkuat posisi bisnis XL dan Axiata di bidang penyediaan jasa telekomunikasi.
Jika terwujud, maka Xl-Axiata akan menjadi pengendali baru Link Net. Mereka juga akan melakukan kewajiban tender offer.
Link Net sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan layanan melalui jaringan komunikasi broadband, termasuk penyaluran program televisi dan internet berkecepatan tinggi. PT First Media Television adalah sebuah perusahaan yang terafiliasi dengan Link Net dengan kepemilikan sebesar 99.99%.
Negosisiasi ini dilakukan secara langsung antara pembeli dan penjual. Para pembeli dan penjual berencana menandatangani perjanjian definitif. Sayangnya memang, belum terungkap pada harga berapa saham Link Net akan dibeli Xl-Axiata.
"Pada tahap ini kami belum membuat penawaran yang mengikat dan transaksi akan bergantung pada hasil due diligence dan negeosisasi kedua belah pihak," tambah Tri.
Explore More