7 Tips Scalping Saham Bagi Pemula Ala Bekti Sutikna
loading...
A
A
A
JAKARTA - Full time scalper, Bekti Sutikna membagikan sejumlah tips bagi pemula khususnya anak-anak muda yang ingin mulai bermain saham . Bekti menjelaskan ada 3 strategi yang bisa dilakukan, salah satunya scalping.
Sebagai gambaran, scalping merupakan strategi jual beli saham dengan cara membeli kemudian menjualnya lagi dalam waktu singkat. Strategi ini biasanya ditempuh oleh trader yang ingin cepat mendapatkan keuntungan.
Bekti menekankan bahwa strategi scalping itu adalah mencari-cari saham yang liar. Jadi, gerakannya fluktuatif, jelas berbeda dengan cara swing trade. Bekti bercerita bahwa di masa pandemi Covid-19, banyak orang kehilangan pekerjaan dan akhirnya mencoba peruntungan membuka rekening saham dan menanam modal di sejumlah emiten.
Namun, tak sedikit yang berpikir bahwa keuntungan bisa diperoleh secara cepat. Padahal, dalam dunia saham, terdapat risiko yang sangat besar meski disertai dengan peluang profit.
Hal dasar yang dilakukan untuk scalping menurut Bekti Sutikna adalah harus meluruskan pola pikir alias mindset. "Harus punya mindset yang berbeda, saham bukan dilihat dari sisi profit untuk membayar hutang, ada proses butuh waktu, tidak bisa saham instan," ujarnya dalam diskusi Scalping x Bektomology, Minggu (1/8/2021).
Bekti pun lantas memberikan sejumlah tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan bagi anak-anak muda yang masih pemula dalam hal scalping, sebagai berikut:
1. Untuk di awal, pakai dana yang kecil dahulu. Scalping bisa dengan modal kecil.
2. Ketahui profil risiko, temukan gaya investasi/trading saham yang sesuai.
3. Pilih dan pelajari cara analisa saham seperti analisa teknikal, analisa fundamental, analisa volume atau bandarmologi.
4. Lakukan investasi/trading saham secara konsisten. Ingat, konsisten!.
5. Ketika kamu hendak memilih trading, pelajari risiko dan cara membatasi kerugian (cut loss). Jika sekiranya pendapatanmu mendapatkan profit (keuntungan) dari trading, amankan ke akun terpisah untuk dana 'safety fund' masa depan.
6. Selanjutnya, jika kamu terus konsisten dalam berinvestasi dalam jangka panjang, kamu akan mendapatkan berbagai macam manfaat dan keuntungan.
7. Sebaiknya kamu terus belajar cara berinvestasi. Investasi terbaik adalah untuk pengembangan dirimu. Kamu harus bisa mengatur keuanganmu sebaik mungkin.
Sebagai gambaran, scalping merupakan strategi jual beli saham dengan cara membeli kemudian menjualnya lagi dalam waktu singkat. Strategi ini biasanya ditempuh oleh trader yang ingin cepat mendapatkan keuntungan.
Bekti menekankan bahwa strategi scalping itu adalah mencari-cari saham yang liar. Jadi, gerakannya fluktuatif, jelas berbeda dengan cara swing trade. Bekti bercerita bahwa di masa pandemi Covid-19, banyak orang kehilangan pekerjaan dan akhirnya mencoba peruntungan membuka rekening saham dan menanam modal di sejumlah emiten.
Namun, tak sedikit yang berpikir bahwa keuntungan bisa diperoleh secara cepat. Padahal, dalam dunia saham, terdapat risiko yang sangat besar meski disertai dengan peluang profit.
Hal dasar yang dilakukan untuk scalping menurut Bekti Sutikna adalah harus meluruskan pola pikir alias mindset. "Harus punya mindset yang berbeda, saham bukan dilihat dari sisi profit untuk membayar hutang, ada proses butuh waktu, tidak bisa saham instan," ujarnya dalam diskusi Scalping x Bektomology, Minggu (1/8/2021).
Bekti pun lantas memberikan sejumlah tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan bagi anak-anak muda yang masih pemula dalam hal scalping, sebagai berikut:
1. Untuk di awal, pakai dana yang kecil dahulu. Scalping bisa dengan modal kecil.
2. Ketahui profil risiko, temukan gaya investasi/trading saham yang sesuai.
3. Pilih dan pelajari cara analisa saham seperti analisa teknikal, analisa fundamental, analisa volume atau bandarmologi.
4. Lakukan investasi/trading saham secara konsisten. Ingat, konsisten!.
5. Ketika kamu hendak memilih trading, pelajari risiko dan cara membatasi kerugian (cut loss). Jika sekiranya pendapatanmu mendapatkan profit (keuntungan) dari trading, amankan ke akun terpisah untuk dana 'safety fund' masa depan.
6. Selanjutnya, jika kamu terus konsisten dalam berinvestasi dalam jangka panjang, kamu akan mendapatkan berbagai macam manfaat dan keuntungan.
7. Sebaiknya kamu terus belajar cara berinvestasi. Investasi terbaik adalah untuk pengembangan dirimu. Kamu harus bisa mengatur keuanganmu sebaik mungkin.
(ind)