Chandra Asri Jajaki Penambahan Capex Hingga USD300 Juta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Untuk menggarap pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi skala global kedua di Indonesia (CAP2), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berencana menambah anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) hingga USD300 juta.
Direktur Chandra Asri Andre Khor menjelaskan sebelumnya perseroan telah mengalokasikan belanja modal sebesar USD65 juta. Namun seiring dengan rencana pembangunan komplek petrokimia CAP2, perusahaan tengah melakukan evaluasi untuk penambahan capex sebesar USD200 juta hingga USD300 juta dalam kurun waktu 18 bulan kedepan.
“Kami akan melakukan review untuk kebutuhan hingga 2022 mendatang, kisarannya sekitar USD200 juta hingga USD300 juta, namun itu masih dalam tahap perhitungan,” kata Andre dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Senin (2/8/2021).
Chandra Asri telah menggandeng investor strategis asal Thailand yakni Thai Oil Public Company Limited (Thaioil) untuk menggarap pembangunan kompleks CAP2 dengan biaya proyek mencapai USD5 miliar.
Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan Thaioil terpilih dengan mempertimbangkan penyelarasan strategis, nilai sinergis, prinsip kemitraan, manajemen dan kesesuaian teknologi. Secara keseluruhan, Thaioil memiliki kecocokan terkuat dalam pengetahuan teknis dan keahlian di industri, termasuk mengenai manajemen, keuangan dan keahlian teknis.
“Kami sangat senang dapat mengumumkan bahwa PT Chandra Asri Petrochemical Tbk telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT), sebagai investor strategis melalui proses yang ketat,” kata Suryandi.
Menurutnya, Chandra Asri Petrochemical dan Thaioil telah menandatangani perjanjian-perjanjian definitif untuk dilanjutkan ke penambahan modal di perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas yang diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Right issue ini akan mengikuti persetujuan dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya pada 30 September 2021
“Transaksi ini dilakukan melalui right issue yang telah ditetapkan oleh regulasi yang berlaku di Indonesia. Dana yang kami kumpulkan melalui right issue ini akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan CAP2. Dengan kompleks kedua ini diharapkan dapat memenuhi pertumbuhan permintaan domesik Indonesia yang terus meningkat, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0 dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi,” jelasnya.
Dia juga memastikan, pemegang saham utama yaitu PT Barito Pacific Tbk dan SCG Chemicals Co Ltd (SCG Chemicals) mendukung penuh aksi korporasi untuk menyuntikkan ekuitas ke Chandra Asri. Total perkiraan investasi Thaioil yang memperoleh 15% kepemilikan saham di Chandra Asri setelah right issue dan SCG Chemicals yang mempertahankan sekitar 30,57% dari kepemilikan saham di Chandra Asri, mencapai hingga USD1,3 miliar.
“Transaksi ini masih mensyaratkan persetujuan regulator yang berlaku, termasuk dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya 30 September 2021. Modal USD1,3 miliar ini merupakan bagian dari investasi untuk pembiayaan CAP2 yang biaya proyeknya mencapai USD 5 miliar,” paparnya.
Direktur Chandra Asri Andre Khor menjelaskan sebelumnya perseroan telah mengalokasikan belanja modal sebesar USD65 juta. Namun seiring dengan rencana pembangunan komplek petrokimia CAP2, perusahaan tengah melakukan evaluasi untuk penambahan capex sebesar USD200 juta hingga USD300 juta dalam kurun waktu 18 bulan kedepan.
“Kami akan melakukan review untuk kebutuhan hingga 2022 mendatang, kisarannya sekitar USD200 juta hingga USD300 juta, namun itu masih dalam tahap perhitungan,” kata Andre dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Senin (2/8/2021).
Chandra Asri telah menggandeng investor strategis asal Thailand yakni Thai Oil Public Company Limited (Thaioil) untuk menggarap pembangunan kompleks CAP2 dengan biaya proyek mencapai USD5 miliar.
Direktur Chandra Asri Petrochemical Suryandi mengatakan Thaioil terpilih dengan mempertimbangkan penyelarasan strategis, nilai sinergis, prinsip kemitraan, manajemen dan kesesuaian teknologi. Secara keseluruhan, Thaioil memiliki kecocokan terkuat dalam pengetahuan teknis dan keahlian di industri, termasuk mengenai manajemen, keuangan dan keahlian teknis.
“Kami sangat senang dapat mengumumkan bahwa PT Chandra Asri Petrochemical Tbk telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang refinery unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT), sebagai investor strategis melalui proses yang ketat,” kata Suryandi.
Menurutnya, Chandra Asri Petrochemical dan Thaioil telah menandatangani perjanjian-perjanjian definitif untuk dilanjutkan ke penambahan modal di perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas yang diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Right issue ini akan mengikuti persetujuan dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya pada 30 September 2021
“Transaksi ini dilakukan melalui right issue yang telah ditetapkan oleh regulasi yang berlaku di Indonesia. Dana yang kami kumpulkan melalui right issue ini akan digunakan untuk pengembangan dan pembangunan CAP2. Dengan kompleks kedua ini diharapkan dapat memenuhi pertumbuhan permintaan domesik Indonesia yang terus meningkat, mendukung visi pemerintah untuk Industri 4.0 dan menciptakan karir jangka panjang yang bernilai tinggi,” jelasnya.
Dia juga memastikan, pemegang saham utama yaitu PT Barito Pacific Tbk dan SCG Chemicals Co Ltd (SCG Chemicals) mendukung penuh aksi korporasi untuk menyuntikkan ekuitas ke Chandra Asri. Total perkiraan investasi Thaioil yang memperoleh 15% kepemilikan saham di Chandra Asri setelah right issue dan SCG Chemicals yang mempertahankan sekitar 30,57% dari kepemilikan saham di Chandra Asri, mencapai hingga USD1,3 miliar.
“Transaksi ini masih mensyaratkan persetujuan regulator yang berlaku, termasuk dari OJK dan diharapkan selesai selambat-lambatnya 30 September 2021. Modal USD1,3 miliar ini merupakan bagian dari investasi untuk pembiayaan CAP2 yang biaya proyeknya mencapai USD 5 miliar,” paparnya.
(dar)