Implementasi Industri 4.0 Jadi Strategi Tepat Dorong Pemulihan

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 04:45 WIB
loading...
Implementasi Industri...
Kemenperin menyadari perlunya kolaborasi, kerja sama, dan tentunya tindakan yang kongkrit dan berkesinambungan untuk terus mempercepat perkembangan transformasi industri nasional ke Industri 4.0. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Sejak peluncuran Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) mengimplementasikan industri 4.0 pada berbagai sektor industri nasional melalui berbagai upaya. Di antaranya pelaksanaan program Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) yang memberikan asesmen kesiapan dan pendampingan kepada perusahaan industri dalam implementasi industri 4.0.

Selanjutnya, Kemenperin juga membangun Ekosistem Industri 4.0 (SINDI 4.0), dengan tujuan untuk membangun sinergi, koordinasi, kolaborasi di antara pemangku kepentingan terkait untuk mengakselerasi transformasi Industri 4.0. Hal ini menjadi semakin penting saat ini lantaran hampir seluruh sektor industri vital terkena dampak pandemi, bukan saja skala nasional namun juga skala global.



Kemenperin menyadari perlunya kolaborasi, kerja sama, dan tentunya tindakan yang kongkrit dan berkesinambungan untuk terus mempercepat perkembangan transformasi industri nasional ke Industri 4.0.

Oleh karenanya, demi menjawab tantangan dan kebutuhan dunia industri di tanah air, Kementerian Perindustrian melalui Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) berkolaborasi dengan Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII) mengadakan Virtual Edition pada 18-20 Agustus 2021.

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin, Doddy Rahadi mengatakan, implementasi Industri 4.0 merupakan strategi yang tepat untuk membangkitkan dan mendorong pemulihan sektor industri dalam negeri, terutama akibat dampak pandemi COVID 19.

“Hal ini sejalan dengan langkah pemerintah yang terus mengakselarasi perkembangan industri nasional. Namun, guna mengakselerasi transformasi menuju Industri 4.0 tersebut perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan tersebut,” papar Doddy.

Sambung Doddy menambahkan, kegiatan Indonesia 4.0 Conference and Expo 2021 akan menjadi ajang bagi ekosistem industri, baik pemerintah, pelaku industri, akademisi, penyedia teknologi maupun pemerhati industri untuk bertemu dan berdiskusi secara virtual, dan berkolaborasi dalam mendukung implementasi industri 4.0 di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII), Andi Budimansyah, menyatakan, dukungan dan stimulus dari pemerintah sangat diperlukan dalam percepatan transformasi Industri 4.0 tersebut. Kegiatan ini tentunya merupakan upaya positif dalam memperkuat ekosistem Industri 4.0.



Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Naganaya Indonesia -Organizer Indonesia 4.0 Conference and Expo 2021, Aditya Adiguna mengatakan, seluruh stakeholder industri di Indonesia termasuk 120 lebih perusahaan ternama penyedia teknologi dan solusi, seperti Amazon Web Service, Schneider Electric, Siemens Indonesia, Microsoft, PT Pegadaian, Dassault Systems, dan Telkomsel IoT bersama dengan 40 lebih pembicara nasional maupun internasional, 25 startup teknologi anak bangsa, 12 asosiasi pendukung serta 7 universitas akan dipertemukan selama 3 hari.

Mereka akan berdiskusi, menjajaki peluang baru, bertukar pikiran, membangun koneksi, serta memamerkan produk dan jasa unggulan. Sebagai informasi tambahan, Indonesia 4.0 Conference and Expo 2021 mentargetkan 10.000 pengunjung. Pendaftaran gratis saat ini sudah mencapai lebih dari 5.000 pengunjung.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ancaman PHK Masih Menghantui...
Ancaman PHK Masih Menghantui RI, Menaker Sebut PR Kita Semua
Sektor Industri Terdampak...
Sektor Industri Terdampak Tarif Impor AS, Pengamat: Respons RI Kalah Cepat Dibanding Vietnam
Kena Tarif Impor Trump...
Kena Tarif Impor Trump 32 Persen, Indonesia Butuh Gebrakan
Trump Tampar RI dengan...
Trump Tampar RI dengan Tarif Impor 32%, Sektor Industri Ini Bakal Telan Pil Pahit
Tarif Trump 32% Bakal...
Tarif Trump 32% Bakal Gerus Ekspor Indonesia, Awas PHK Massal
Tren Positif Penjualan...
Tren Positif Penjualan Pelumas Industri di 2024
Menaker Sebut Industri...
Menaker Sebut Industri RI Butuh Tenaga Kerja yang Kuasai AI
Deregulasi Besar-besaran,...
Deregulasi Besar-besaran, Menko Airlangga Target Industri Kembali Bergeliat
HGBT Dilanjutkan, Kadin...
HGBT Dilanjutkan, Kadin dan Inaplas Optimistis Sektor Industri Makin Kompetitif
Rekomendasi
Simfoni Alam dan Otomotif:...
Simfoni Alam dan Otomotif: Misi Mulia Jetour Selamatkan Sang Raja Kecepatan dari Kepunahan!
Ngaku Bos Perusahaan,...
Ngaku Bos Perusahaan, IRT di Tangsel Sewa 5 Mobil Rental lalu Digadai Ratusan Juta
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
Berita Terkini
Mengulik Kesepakatan...
Mengulik Kesepakatan Logam Tanah Jarang AS-Ukraina, Siapa Untung dan Apa Isinya?
34 menit yang lalu
Pertamina Regional Jawa...
Pertamina Regional Jawa Catatkan Produksi Minyak 54,2 MBOPD di 2024
1 jam yang lalu
Blokir Anggaran IKN...
Blokir Anggaran IKN Rp10 Triliun Dibuka, Proyek Tol hingga Istana Wapres Lanjut Lagi
1 jam yang lalu
Pemegang Saham BBRI...
Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun
1 jam yang lalu
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
2 jam yang lalu
Momen Setahun Sekali,...
Momen Setahun Sekali, Dirut IDSurvey Kobarkan Semangat Jaga Eksistensi
2 jam yang lalu
Infografis
Sistem Perang Elektronik...
Sistem Perang Elektronik Rusia Bikin Senjata NATO Jadi Rongsokan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved