Ekonomi Meroket di Kuartal II, Belum Tentu di Kuartal Selanjutnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II/2021 melesat 7,07% secara tahunan (year on year/YoY), tertinggi sejak 2004. Namun, sukses ini dinilai belum tentu dapat berlanjut di kuartal III dan IV tahun ini.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 yang naik 7,07% tersebut adalah catatan perekonomian pada bulan April hingga Juni. Pada bulan-bulan tersebut, kata dia, pemulihan ekonomi Indonesia memang sudah tepat di jalurnya (on the track).
"Pertumbuhan 7,07% itu adalah catatan untuk perekonomian kita pada bulan April, Mei, dan Juni. Di mana, ketika itu pemulihan ekonomi kita on the track seiring pandemi yang terkendali," katanya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Jumat (6/8/2021).
Namun, lanjut dia, realita yang sedang dihadapi saat ini adalah adanya gelombang kedua dari pandemi dan diiringi dengan diterapkannya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. Menurutnya, kondisi tersebut tentu berdampak pada geliat perekonomian.
"Di bulan Agustus ini adalah gelombang kedua pandemi dan PPKM level 4 dimana perekonomian sekarang sedang turun. Dan yang kita alami sekarang baru akan dicatat dan dilaporkan oleh BPS pada bulan Oktober nanti," jelas Piter.
Karena itu, Piter menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III dan IV akan sangat bergantung pada penanggulangan pandemi dan hasil dari penerapan PPKM level 4 saat ini.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV sangat bergantung kepada penanggulangan pandemi dan PPKM. Kalau pandemi belum juga mereda dan PPKM terus diperpanjang, pertumbuhan ekonomi akan kembali terkontraksi cukup dalam," tandasnya.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 yang naik 7,07% tersebut adalah catatan perekonomian pada bulan April hingga Juni. Pada bulan-bulan tersebut, kata dia, pemulihan ekonomi Indonesia memang sudah tepat di jalurnya (on the track).
"Pertumbuhan 7,07% itu adalah catatan untuk perekonomian kita pada bulan April, Mei, dan Juni. Di mana, ketika itu pemulihan ekonomi kita on the track seiring pandemi yang terkendali," katanya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Jumat (6/8/2021).
Namun, lanjut dia, realita yang sedang dihadapi saat ini adalah adanya gelombang kedua dari pandemi dan diiringi dengan diterapkannya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4. Menurutnya, kondisi tersebut tentu berdampak pada geliat perekonomian.
"Di bulan Agustus ini adalah gelombang kedua pandemi dan PPKM level 4 dimana perekonomian sekarang sedang turun. Dan yang kita alami sekarang baru akan dicatat dan dilaporkan oleh BPS pada bulan Oktober nanti," jelas Piter.
Karena itu, Piter menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III dan IV akan sangat bergantung pada penanggulangan pandemi dan hasil dari penerapan PPKM level 4 saat ini.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV sangat bergantung kepada penanggulangan pandemi dan PPKM. Kalau pandemi belum juga mereda dan PPKM terus diperpanjang, pertumbuhan ekonomi akan kembali terkontraksi cukup dalam," tandasnya.
(fai)