Barito Pacific Catatkan Kenaikan Laba Bersih 1.641% di Semester I

Jum'at, 06 Agustus 2021 - 16:25 WIB
loading...
Barito Pacific Catatkan...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Sepanjang semester I tahun ini, PT Barito Pacific Tbk mencatatkan kinerja keuangan yang kinclong. Pendapatan bersih konsolidasian perusahaan sebesar USD1.555 juta dan EBITDA sebesar USD490 juta. Pencapaian itu, mencerminkan kinerja apik dari dua anak perusahaan Barito, yaitu Chandra Asri dan Star Energy.

Pendapatan bersih Barito meningkat 41% dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar USD1.103 juta. Sebagian besar kenaikan pendapatan itu disokong harga jual rata-rata dan volume penjualan produk petrokimia, terutama untuk olefins dan polyolefins.

Baca juga:Berdalih Bukan Penginapan Syariah, Manajemen Wisma Shinta Tak Tahu Soal Praktik Prostitusi

"Pendapatan Bersih dari bisnis petrokimia kami meningkat sebesar 40,9% dari USD1.103 juta menjadi USD1.555 juta, yang mencerminkan realisasi harga jual rata-rata yang lebih tinggi di semua produk sebesar USD1.146/ton dibandingkan USD775/ton. Sementara volume penjualan tetap stabil dengan produksi terjual penuh pada 1.101 kilo ton," kata Agus Pangestu, Presiden Direktur Perseroan, Jumat (6/8/2021).

Sementara, pencapaian laba bersih Barito meningkat fantastis. Jika di semester I tahun lalu Barito hanya mengantongi laba sebesar USD13 juta, maka di semester I ini labanya mencapai USD237 juta. Angka itu naik sebesar 1.641% yoy. Penyebabnya, hasil dari perbaikan pasar, keunggulan kompetitif Chandra Asri dan eksekusi yang solid secara menyeluruh.

Agus menambahkan, pihaknya tetap optimistis dan berhati-hati pada paruh kedua tahun ini dengan aktivitas industri yang terus meningkat, meskipun terjadi pembatasan di sejumlah wilayah. Barito akan tetap fokus pada keunggulan operasional dan keberlanjutan bisnis, karena keduanya merupakan aspek yang dapat dikendalikan.

"Di tengah tantangan pandemi yang masih berlanjut, kami tetap fokus pada kelangsungan operasional, ketahanan bisnis, dan prinsip kehati-hatian keuangan di kedua bisnis kami," jelas Agus.

Barito melihat kinerja yang sangat baik dari bisnis panas buminya lewat Star Energy yang terus memberikan tingkat pendapatan dan EBITDA yang stabil dan secara signifikan meningkatkan green footprint dan sustainability credentials. Ketiga aset milik ketiga pabrik Star Energy, yaitu Wayang Windu, Salak dan Darajat tetap dapat mempertahankan kapasitas operasional yang maksimum di periode 1H-2021.

Baca juga:Usung Semangat Baru untuk Sejahterakan Masyarakat, DPW Perindo DIY Serahkan SK Pengurus Baru

"Secara konsolidasi, kami menghasilkan marjin EBITDA sebesar 31,5% dan mempertahankan posisi neraca yang kuat dengan rasio utang bersih/EBITDA sebesar 2,2 kali," urai Agus Pangestu.

Sementara itu, per 30 Juni 2021, total aset Barito mencapai sebesar USD7.664 juta, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan USD7.683 juta di periode tahun lalu. Total liabilitas sebesar USD4.539 juta, lebih rendah sebesar 4,1% dibandingkan dengan USD4.732 juta.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1807 seconds (0.1#10.140)