Demi Pulihkan Ekonomi, Ekspor 2 Sektor Ini Harus Digenjot
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah diminta mendorong peningkatan ekspor sektor industri manufaktur serta pertanian dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Sebab, gabungan dua sektor itu mampu menyerap 42,6% tenaga kerja dan berkontribusi 33,4% terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Secara paralel momentum ekspor yang meningkat perlu dioptimalkan melalui penetrasi produk ekspor olahan bernilai tambah dan diversifikasi pasar ekspor. Pemulihan tercepat dapat dengan memprioritaskan ekspor," ujar Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (10/8/2021).
Bhima menilai sektor pertanian perlu didukung penuh oleh pemerintah, terkait stabilitas harga jual di level petani. Dengan dukungan tersebut, pertanian diharapkan menjadi sektor yang semakin menarik.
"Regenerasi petani juga penting dimana angkatan kerja muda yang menganggur selama pandemi bisa terserap optimal di pertanian," tuturnya.
Dia menambahkan, mencari pasar ekspor baru dan penerapan teknologi untuk tunjang produktivitas pertanian cukup penting guna memajukan sektor pertanian. Hal itu perlu dilakukan untuk memanfaatkan peluang naiknya permintaan bahan makanan secara global.
Sedangkan di sektor Industri, Bhima mengatakan, kuncinya ada di integrasi antara produk lokal dengan digitalisasi. Semakin tingginya transaksi digital di masa pandemi, diharapkan dapat memicu naiknya serapan barang industri dalam negeri.
"Pemerintah perlu mengatur soal barang impor di platform e-commerce lebih ketat lagi agar produk lokal mendapat tempat bersaing," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, pembiayaan kredit ke sektor industri harus didorong dengan bunga rendah dan plafon lebih besar, baik dengan skema KUR (Kredit Usaha Rakyat) maupun kredit bank umum.
"Secara paralel momentum ekspor yang meningkat perlu dioptimalkan melalui penetrasi produk ekspor olahan bernilai tambah dan diversifikasi pasar ekspor. Pemulihan tercepat dapat dengan memprioritaskan ekspor," ujar Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (10/8/2021).
Bhima menilai sektor pertanian perlu didukung penuh oleh pemerintah, terkait stabilitas harga jual di level petani. Dengan dukungan tersebut, pertanian diharapkan menjadi sektor yang semakin menarik.
"Regenerasi petani juga penting dimana angkatan kerja muda yang menganggur selama pandemi bisa terserap optimal di pertanian," tuturnya.
Dia menambahkan, mencari pasar ekspor baru dan penerapan teknologi untuk tunjang produktivitas pertanian cukup penting guna memajukan sektor pertanian. Hal itu perlu dilakukan untuk memanfaatkan peluang naiknya permintaan bahan makanan secara global.
Sedangkan di sektor Industri, Bhima mengatakan, kuncinya ada di integrasi antara produk lokal dengan digitalisasi. Semakin tingginya transaksi digital di masa pandemi, diharapkan dapat memicu naiknya serapan barang industri dalam negeri.
"Pemerintah perlu mengatur soal barang impor di platform e-commerce lebih ketat lagi agar produk lokal mendapat tempat bersaing," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, pembiayaan kredit ke sektor industri harus didorong dengan bunga rendah dan plafon lebih besar, baik dengan skema KUR (Kredit Usaha Rakyat) maupun kredit bank umum.
(fai)