UMKM Jadi Salah Satu Penggerak Pemulihan Ekonomi Nasional

Minggu, 08 Agustus 2021 - 17:24 WIB
loading...
UMKM Jadi Salah Satu...
Pelaku UMKM di industri batik diharapkan menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional. Foto/Dok.
A A A
JAKARTA - Industri kerajinan batik menjadi salah satu sektor yang mampu menopang program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) . Sektor ini secara aktif memberdayakan kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) . Industri kreatif merupakan salah satu sektor yang diharapkan bisa menjadi penopang agenda PEN akibat pandemi.

Salah satu UMKM yang diharapkan menjadi prndorong pertumbuhan ekonomi yakni UMKM batik di kawasan Lasem, Jawa Tengah. "Program ini berjalan seiring dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Juga Bappeda Kabupaten Rembang, yaitu pengembangan Batik Lasem," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya Minggu (8/8/2021).

(Baca Juga : Sektor Pariwisata Sepi, Industri Kreatif Didorong Manfaatkan Pemasaran Online )

Untuk mendukung kalangan UMKM agar terus berkreasi dengan motif-motif batik, Pemkab Rembang, Komunitas Batik Lasem, Business & Export Development Organization (BEDO),Terasmitra dan PT HM Sampoerna meluncurkan buku Memadukan Keberagaman; Dokumentasi Motif Modifikasi Batik Tulis Lasem.

Ketua Dekranasda Jawa Tengah Siti Atikoh mengatakan, program yang berlangsung selama enam bulan itu bertujuan untuk melakukan riset dan mendokumentasikan batik modifikasi Lasem dengan melibatkan pemerintahd aerah, budayawan dan komunitas batik sampai terwujud buku dokumentasi yang akan didistribusikan ke perpustakaan nasional dan daerah serta dalam bentuk digital yang mudah diakses.

(Baca Juga : Menaker Ida Yakin Industri Kreatif Mampu Hadapi Tantangan Pandemi Covid-19 )

Industri batik yang didominasi oleh UMKM, berhasil menghadapi tantangan pandemi. Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan, nilai ekspor batik pada periode Januari- Juli 2020 saat puncak pandemi menembus USD 21,54 juta, naik 19,73% dibanding periode sama tahun 2019 yang hanya USD 17,99 juta.

Saat ini, pasar utama eskpor batik adalah Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Eropa. Industri batik di dalam negeri telah mencapai 47 ribu usaha, yang tersebar di 101 sentra, dan mempekerjakan lebih dari 200.000 orang.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1654 seconds (0.1#10.140)