10% Milenial Isi Direksi BUMN, Banyak Korporasi Kakap Dunia Dikelola Anak Muda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) , Mardani H. Maming menyambut baik, langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang membuka pintu bagi para milenial untuk bergabung dalam jajaran direksi perusahan pelat merah. Dimana Erick menargetkan, sebanyak 10% direksi BUMN akan diisi oleh kaum milenial.
Maming menilai, kaum milenial mengisi kursi untuk menduduki jabatan sebagai direksi di BUMN sangat penting, agar perusahaan pelat merah itu mampu bersaing dengan korporasi-korporasi kakap di kawasan ASEAN ke depannya. HIPMI sangat mendukung langkah dari Menteri BUMN.
"Penting untuk daya saing BUMN ke depan dan menjadi agen pembangunan perekonomian bangsa. Kami sambut baik, Menteri Erick Thohir merekrut generasi-generasi muda atau milenial untuk menduduki pimpinan-pimpinan puncak di BUMN-BUMN," ujar Maming, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (11/8/2021).
Tak hanya di BUMN menurut Maming, di lembaga lainnya pun harusnya ruang kepemimpinan untuk generasi milenial dibuka selebar-lebarnya. Menurutnya, Indonesia akan menghadapi bonus demografi, penting mempersiapkan generasi milenial untuk 10 tahun mendatang.
"Mereka harus mulai dilatih dipersiapkan dari sekarang agar mampu bersaing dengan milenial-milenial dari negara lain di era pasar tenaga kerja yang semakin terbuka dan bebas antar negara. BUMN-BUMN perlu segera melakukan regenerasi kepemimpinan, utamanya di manajemen menengah dan atas," ucapnya.
Selain itu, Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu mengatakan, regenerasi dilakukan pada tingkat direksi atau minimal pada level komisaris. Regenerasi ini dibutuhkan agar BUMN-BUMN semakin adaptif dan tidak hanya itu, mampu memimpin perubahan.
"BUMN harus transformasi, jika tidak regenerasi tidak berlangsung. Kita harus lahirkan talenta terbaik untuk di BUMN dan harus yang usia muda," ungkapnya.
Menurut dia, di era industri 4.0 ini, rata-rata korporasi-korporasi kakap dan terkaya dunia telah dikendalikan oleh generasi muda. Di tangan anak-anak muda ini, tidak perlu waktu lama bagi sebuah perusahaan untuk menjadi besar.
"Korporasi-korporasi kakap ini dikelola anak-anak muda, dengan siklus perkembangan cepat dan sangat inovatif. Generasinya sudah beda," tuturnya.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Periode 2021-2026 itu menambahkan, generasi lama sudah gagap dengan perkembangan teknologi. BUMN Indonesia diharapkan bisa adaptif.
"Regenerasi ini mempersiapkan kepemimpinan untuk generasi mendatang. Mesti disiapkan dan diberi kesempatan dari sekarang," tegasnya.
Sekedar diketahui, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan 105 kursi direksi di perusahaan pelat merah akan diduduki oleh kaum milenial. Saat ini, porsi milenial di jajaran direksi BUMN baru 5 persen.
"Bagi saya generasi milenial bukanlah beban dan ancaman, tapi justru menjadi inspirasi energi," ungkap Erick.
Menurut Erick, generasi milenial akan menjadi penggerak kemajuan di BUMN. Selain itu, milenial juga bisa merancang transformasi di perusahaan pelat merah.
"Generasi muda harus diberikan kesempatan ini, bukan hanya sebagai eksekutor, tetapi sebagai pemikir dan juga pemimpin," terang dia.
Selain itu, Erick menargetkan keterwakilan perempuan di jajaran direksi mencapai 25 persen pada 2023 mendatang. Untuk tahun ini, ia menargetkan porsi perempuan di jajaran direksi BUMN sebesar 155 dari total direksi.
"Dalam pengembangan talenta, saya juga memastikan kesetaraan gender terjadi di mana target direksi perempuan sebanyak 15% dan kami harapkan 25 persen pada 2023 mendatang," jelasnya.
Maming menilai, kaum milenial mengisi kursi untuk menduduki jabatan sebagai direksi di BUMN sangat penting, agar perusahaan pelat merah itu mampu bersaing dengan korporasi-korporasi kakap di kawasan ASEAN ke depannya. HIPMI sangat mendukung langkah dari Menteri BUMN.
"Penting untuk daya saing BUMN ke depan dan menjadi agen pembangunan perekonomian bangsa. Kami sambut baik, Menteri Erick Thohir merekrut generasi-generasi muda atau milenial untuk menduduki pimpinan-pimpinan puncak di BUMN-BUMN," ujar Maming, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (11/8/2021).
Tak hanya di BUMN menurut Maming, di lembaga lainnya pun harusnya ruang kepemimpinan untuk generasi milenial dibuka selebar-lebarnya. Menurutnya, Indonesia akan menghadapi bonus demografi, penting mempersiapkan generasi milenial untuk 10 tahun mendatang.
"Mereka harus mulai dilatih dipersiapkan dari sekarang agar mampu bersaing dengan milenial-milenial dari negara lain di era pasar tenaga kerja yang semakin terbuka dan bebas antar negara. BUMN-BUMN perlu segera melakukan regenerasi kepemimpinan, utamanya di manajemen menengah dan atas," ucapnya.
Selain itu, Mantan Bupati Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan itu mengatakan, regenerasi dilakukan pada tingkat direksi atau minimal pada level komisaris. Regenerasi ini dibutuhkan agar BUMN-BUMN semakin adaptif dan tidak hanya itu, mampu memimpin perubahan.
"BUMN harus transformasi, jika tidak regenerasi tidak berlangsung. Kita harus lahirkan talenta terbaik untuk di BUMN dan harus yang usia muda," ungkapnya.
Menurut dia, di era industri 4.0 ini, rata-rata korporasi-korporasi kakap dan terkaya dunia telah dikendalikan oleh generasi muda. Di tangan anak-anak muda ini, tidak perlu waktu lama bagi sebuah perusahaan untuk menjadi besar.
"Korporasi-korporasi kakap ini dikelola anak-anak muda, dengan siklus perkembangan cepat dan sangat inovatif. Generasinya sudah beda," tuturnya.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Periode 2021-2026 itu menambahkan, generasi lama sudah gagap dengan perkembangan teknologi. BUMN Indonesia diharapkan bisa adaptif.
"Regenerasi ini mempersiapkan kepemimpinan untuk generasi mendatang. Mesti disiapkan dan diberi kesempatan dari sekarang," tegasnya.
Sekedar diketahui, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan 105 kursi direksi di perusahaan pelat merah akan diduduki oleh kaum milenial. Saat ini, porsi milenial di jajaran direksi BUMN baru 5 persen.
"Bagi saya generasi milenial bukanlah beban dan ancaman, tapi justru menjadi inspirasi energi," ungkap Erick.
Menurut Erick, generasi milenial akan menjadi penggerak kemajuan di BUMN. Selain itu, milenial juga bisa merancang transformasi di perusahaan pelat merah.
"Generasi muda harus diberikan kesempatan ini, bukan hanya sebagai eksekutor, tetapi sebagai pemikir dan juga pemimpin," terang dia.
Selain itu, Erick menargetkan keterwakilan perempuan di jajaran direksi mencapai 25 persen pada 2023 mendatang. Untuk tahun ini, ia menargetkan porsi perempuan di jajaran direksi BUMN sebesar 155 dari total direksi.
"Dalam pengembangan talenta, saya juga memastikan kesetaraan gender terjadi di mana target direksi perempuan sebanyak 15% dan kami harapkan 25 persen pada 2023 mendatang," jelasnya.
(akr)